Menteri Erick Pastikan Program 'Bersih-bersih' Tak Sekadar Jargon
semangat transformasi perusahaan pelat merah juga diyakinkannya bukan sebatas semboyan saja.
IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir memastikan bahwa program 'bersih-bersih' BUMN yang dijalankannya tidak sekadar mengumbar jargon belaka. Bahkan, semangat transformasi perusahaan pelat merah juga diyakinkannya bukan sebatas semboyan saja.
Menurut Erick, upaya bersih-bersih dan transformasi BUMN akan terus diimplementasikan. Upaya tersebut dilakukan secara bertahap untuk memulihkan kinerja bisnis perusahaan, sehingga dapat memberikan kontribusi maksimal terhadap penerimaan negara.
"Bersih-bersih BUMN bukan sekadar jargon. Transformasi BUMN bukan sekadar semboyan. Kami di Kementerian BUMN berkomitmen memulihkan perusahaan-perusahaan milik negara. Meski secara bertahap dan penuh tantangan, namun kita pasti akan terus lakukan," tulis Erick, melalui akun resmi Instagramnya, @erickthohir, Senin (25/7/2022).
Tak lupa, Erick meminta dukungan doa kepada masyarakat Indonesia agar program transformasi BUMN berjalan sesuai rencananya. Dimana, dia menginginkan perusahaan-perusahaan BUMN bisa kembali sehat dan mampu memberikan kontribusi maksimalnya bagi bangsa dan negara.
"Semoga ikhtiar ini dapat menghantarkan seluruh BUMN ke kondisi yang jauh lebih baik. Mohon dukungan dan doa. Indonesia bisa,"tutur Erick.
Salah satu implementasi dari transformasi BUMN adalah perampingan perusahaan. Erick Thohir menargetkan, jumlah BUMN terus dipangkas hingga menyisakan 30 perseroan saja.
Erick mengakui ada perusahaan yang secara operasional dan struktur keuangan terus merugi dan tidak sehat. Karena itu Kementerian BUMN akan melakukan efisiensi dengan merampingkan jumlah perusahaan.
"Kita sudah membuktikan, banyak (BUMN) bukan berarti sehat, justru dengan efisiensi, transparansi, tata kelola perusahaan yang baik, dan perbaikan model bisnis, Alhamdulillah transformasi yang dijalankan hari ini sudah mendapatkan hasil yang baik," tutur Erick, kepada media.
Tercatat, ada 108 BUMN yang dirampingkan menjadi 41 perusahaan. Dalam cetak biru Kementerian BUMN, Erick Thohir menargetkan jumlah BUMN terus berkurang hingga menyisakan 30 perusahaan.
Dia menyebut perbaikan kinerja BUMN dapat terlihat jelas dalam peningkatan kontribusi bagi negara yang mencapai Rp1.198 triliun selama 3 tahun terakhir atau naik Rp60 triliun pada saat pandemi Covid-19. (TSA)