Menteri ESDM Minta PLN Perbanyak SPKLU Kendaraan Listrik
Arifin juga meminta adanya kolaborasi antar Badan Usaha Plat Merah, yakni PLN dan Pertamina, dalam menyediakan SPKLU, sehingga bisa saling terintegrasi.
IDXChannel - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta PT PLN (Persero) meningkatkan jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), khususnya di sepanjang jalur utama yang menjadi destinasi utama pemudik.
"Infrastruktur tuh harus ada dulu, supaya orang bisa nyaman kalau mau pergi jauh. PLN sudah mempunyai SPKLU yang cukup banyak, tapi kurang banyak dan mesti diperbanyak lagi. Sekarang kan ada sekitar 1.200 SPKLU, kalau bisa sih sampai 5.000 SPKLU," ujarnya dilansir dari siaran pers Kementerian ESDM, Jumat (5/4/2024).
Menurut Arifin, dengan menggunakan mobil listrik untuk mudik, akan mampu menghemat bahan bakar sekitar 60-70%. Selain itu, jarak tempuh rata-rata mobil listrik mencapai 300-350 Km.
"Sehingga SPKLU perlu diperbanyak di rest area sepanjang jalan tol, dan memanfaatkan teknologi dengan pengisian daya yang cepat (fast charging)," lanjut dia.
Selain itu, Arifin juga meminta adanya kolaborasi antar Badan Usaha Plat Merah, yakni PLN dan Pertamina, dalam menyediakan SPKLU, sehingga bisa saling terintegrasi.
"Kalau bisa PLN dengan Pertamina sama-sama, harusnya terintegrasi supaya efisien. Jadi di rest area, orang bisa makan sambil beristirahat, serta mengisi daya mobil listriknya," kata dia.
Adapun jumlah SPKLU tercatat sebanyak 1.124 titik pada jalur mudik, terdiri dari Slow Charging sebanyak 499 unit, Medium Charging sebanyak 360 unit, Fast Charging sebanyak 110 unit, dan Ultra Fast Charging sebanyak 155 unit.
SPKLU tersebut tersebar di 819 lokasi, seperti di kantor Unit Induk, Unit Pelaksana dan Jalur Tol serta beberapa Hotel yang siap untuk mendukung kendaraan listrik.
Rata-rata jarak antar SPKLU sekitar 23 Km, sementara jarak tempuh rata-rata kendaraan listrik mencapai 300-350 Km, sehingga sangat aman untuk mudik.
(NIA)