Menteri ESDM Sebut Lifting Menurun, Susah Dapat Devisa dari Migas
Menteri Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan sejak 2020, tren lifting minyak dan gas bumi cukup mengalami penurunan tajam.
IDXChannel - Menteri Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan sejak 2020, tren lifting minyak dan gas bumi cukup mengalami penurunan tajam.
"Di lain sisi kita melihat perkembangan harga-harga komoditas, contohnya dari harga minyak brent ini tinggi, dan kita punya produksi menurun," kata Arifin dalam MNC Forum LXVII (67th) Strategi dan Kebijakan Pemerintah dalam Pengembangan Energi Terbarukan untuk Mendukung Perekonomian Nasional, Senin (19/12/2022).
"Kita enggak bisa dapet devisa malah mengeluarin devisa," lanjutnya.
Arifin menuturkan saat ini permintaan dalam negeri mengalami peningkatan berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan laju pertumbuhan populasi penduduk.
"Kita produksi domestik sendiri untuk bensin nggak banyak, tapi kita juga sekarang impor bbm cukup besar juga solar dan avtur, solar udah mulai kita ganti biosolar berasal dari sumber perkebunan sawit kita juga," tuturnya.
Kemudian, permintaan gas LPG juga meningkat tajam karena ini kebutuhan yang dikonsumsi rumah tangga.
"Ini adalah tren ke depan kita kalau kita tidak melakukan sesuatu. Import minyak bumi ampai tahun 2060 kita begini-begini saja, akan impor 4 juta 200 ribu barel," kata Arifin.
Kemudian, gas bumi. Saat ini produksi gas juga mengalami tren yang menurun. Menurut dia, jika tidak melalukan sesuatu, maka akan Indonesia akan terus mengimpor gas bumi.
"Equivalen 443 ribu barel per equivalen," katanya.
Arifin mengungkapkan bahwa, pihaknya optimalisasi produksi sumber alam gas bumi semaksimal mungkin.
Dia menerangkan di sektor minyak penurunannya telah mencapai mencapai 5,2% dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Dia menilai hal itu karena sumur-sumur minyak yang sudah tua dan peralatan yang digunakan juga sering mengalami gangguan. (NIA)