Menteri ESDM Targetkan Proyek Gas Abadi Blok Masela Nyembur Desember 2029
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan, pemerintah akan membentuk working group untuk membuat rencana kerja Blok Masela.
IDXChannel - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan, pemerintah akan membentuk working group untuk membuat rencana kerja Blok Masela. Hal ini usai ditandatanganinya perjanjian jual beli hak partisipasi atau participating interest (PI) antara Shell dengan PT Pertamina (Persero) sebanyak 35 persen.
Dikatakan Arifin, pembentukan working group tersebut juga untuk membantu target pemerintah mewujudkan target produk minyak satu barel dan gas 12 miliar standar kaki kubik pada 2030.
Oleh karena itu, pemerintah berharap paling lambat 30 Desember 2029, Blok Masela sudah berproduksi.
"Pemerintah akan membentuk working group yang mulai bekerja bulan Agustus ini dengan target 3 bulan untuk bisa membuat rencana kerja agar bisa mencapai target yang diminta oleh pemerintah itu. Sekaligus juga nanti memproses PoD (Plan of Development) revisi dari PoD 1," jelasnya ketika ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (4/8/2023).
Sebagaimana diketahui, PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Upstream yaitu PT Pertamina Hulu Energi (PHE), telah menandatangani perjanjian jual beli untuk akuisisi kepemilikan Shell Upstream Overseas Services (I) Limited (SUOS) di Blok Masela.
PHE yang bekerja sama dengan Petronas melalui Petronas Masela Sdn. Bhd. (Petronas Masela) mengambil alih 35% kepemilikan SUOS di blok tersebut. PHE nantinya akan mengelola 20% dari kepemilikan tersebut dan 15% akan dikelola oleh Petronas Masela.
Arifin bilang, masuknya Pertamina dan Petronas guna mengisi gap yang telah ditinggalkan Shell sejak 2020 lalu.
“Kan tadinya rencana mengalir gasnya kan 2027, ini bahasa santai saja ya. Terus dengan adanya Pertamina dan Petronas ya sudah mengisi gap yang ada. Apakah ini cukup? Tentu saja nanti konsorsium akan menentukan,” tukasnya.
(YNA)