ECONOMICS

Menteri Investasi Klaim Indonesia Selangkah Lagi Jadi Negara Maju

Ikhsan PSP 17/11/2022 17:56 WIB

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjelaskan, Indonesia selangkah lebih dekat menuju negara maju.

Menteri Investasi Klaim Indonesia Selangkah Lagi Menuju Negara Maju. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjelaskan, Indonesia selangkah lebih dekat menuju negara maju.

Hal tersebut dikatakan Bahlil setelah kompendium Bali menjadi salah satu dokumen resmi hasil kelompok kerja pertemuan tingkat Menteri yang dimasukkan dalam Leader’s Declaration G20 atau Deklarasi Pimpinan G20 di Bali 15 - 16 November 2022. 

Bahlil mengatakan, dengan adanya kompendium Bali, maka setiap anggota G20 dapat menentukan arah kebijakan investasi negaranya masing-masing berdasarkan keunggulan komparatifnya, termasuk Indonesia, dan tidak diperbolehkan melakukan intervensi antar negara.

“Alhamdulillah, apa yang kita perjuangkan dalam pertemuan tingkat Menteri G20 bulan September lalu secara resmi menjadi bagian dari Leader’s Declaration G20. Ini merupakan langkah awal yang baik bagi Indonesia. Mulai saat ini, tidak boleh ada negara yang merasa lebih berhak dari negara lainnya. Semua sama. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi,” kata Bahlil dalam keterangan tertulis, Kamis (17/11/2022).

Sebelumnya, Bahlil telah mendeklarasikan Kompendium Bali saat penyelenggaraan The Introduction of Bali Compendium G20 and the Launch of Sustainable Investment Guidelines pada Senin lalu (14/11/2022) di Bali. 

Kompendium Bali sendiri merupakan salah satu hasil kesepakatan dalam klaster investasi pada saat pertemuan tingkat Menteri G20/ Trade, Investment, and Industry Ministerial Meeting (TIIMM) G20 yang berlangsung pada 22-23 September 2022 lalu di Nusa Dua, Bali. 

Bahlil menyampaikan bahwa salah satu poin dalam Leader’s Declaration G20 memuat tentang pentingnya mendorong nilai tambah melalui investasi yang berkelanjutan dan inklusif di sektor-sektor dengan produktivitas tinggi. 

Misalnya hilirisasi industri, perdagangan barang dan jasa secara digital, serta mendorong kolaborasi antara investor asing dengan perusahaan dalam negeri, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Awalnya, belum ada kesepahaman terkait pentingnya hilirisasi dan keterlibatan pengusaha daerah dan UMKM. Kesepakatan ini melalui perdebatan panjang yang tidak mudah. Tapi saya bersyukur ini berhasil kita perjuangkan. Kita tahu bahwa hilirisasi merupakan salah satu instrumen penting untuk menuju negara maju. Saya optimis Indonesia bisa,” ucap Bahlil.

Sebagai informasi, Leader’s Declaration G20 secara resmi telah diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (16/11) sebagai hasil dari penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Dalam dokumen tersebut, terdapat 52 poin yang disepakati para pemimpin negara G20, salah satunya mengenai kebijakan makro ekonomi dalam menghadapi situasi krisis dunia.

(SLF)

SHARE