Menteri PUPR Sebut Survei Tanah Jadi Penyebab Pembengkakan Biaya Proyek Infrastruktur
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan, masalah lahan menjadi penyebab utama pembengkakan biaya pada sebuah proyek infrastruktur.
IDXChannel - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, masalah lahan menjadi penyebab utama pembengkakan biaya pada sebuah proyek infrastruktur.
Basuki menerangkan, dalam sebuah proyek pembangunan infrastruktur perlu dilakukan Survey Investigation Design (SID). Ketika survei tersebut rampung dikerjakan, maka kemudian masuk tahap konstruksi.
Namun, kata dia, kerap kali SID atau analisa terhadap lahan yang akan dibangunkan sebuah proyek tidak mendetail dan kurang teliti. Misalnya kontur tanah, legalitas lahan, dan lainnya baru terungkap setelah proyek dikerjakan, alhasil diperlukan biaya tambahan untuk tetap mengerjakan proyek tersebut.
"Mengetahui kondisi tanah baru kemudian didesain, itu yang biasanya tanah di dalamnya tidak terlihat dengan jelas, jadi harus detail, kadang kurang detail, sehingga banyak cost overrun (pembengkakan biaya)," ujar Basuki saat ditemui usai menghadiri acara ulang tahun Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) di Jakarta, Kamis (20/6/2024).
"Cost overrun itu awalnya dari SID yang kurang akurat, kalau kapasitas engineering kita, itu saya kita bagus, mulai dari pendidikan, cuma nanti praktik di lapangan harus integritas," kata dia.
Dia menegaskan, dalam mengantisipasi pembengkakan biaya proyek, maka peran dari konsultan dan pengawas proyek sangat dibutuhkan. Hal ini agar keuntungan pelaku usaha konstruksi yang dikontrak pemerintah tidak terkikis pembengkakan biaya.
"Saya hanya punya instrumen APBN, tapi APBN itu kalau tidak dikerjakan oleh penyedia jasa yang baik, ya tidak akan jadi bisa apa-apa," kata Basuki.
"Saya sampaikan tadi pengalaman di lapangan, kita akan menuju ke kualitas pekerjaan, itu pasti biasanya ada di konsultan, sejak desain, survei dan lainnya," katanya.
(YNA)