Meski Resilien, Sederet Tantangan Ekonomi Ini Harus Diwaspadai RI di 2023
Lembaga keuangan dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih positif antara 4,7% hingga 5,1% pada 2023.
IDXChannel - Lembaga keuangan dunia seperti Asian Development Bank (ADB), International Monetary Fund (IMF), Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), hingga World Bank memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih positif antara 4,7% hingga 5,1% pada 2023.
Namun, pemerintah Indonesia mengaku tetap waspada.
Melansir laman Kemenkeu.go.id, guncangan ekonomi yang sangat besar dan harus dikelola dengan baik. Gelombang pelemahan ekonomi dunia, ketidakpastian global, dan kecenderungan suku bunga yang naik akan mempengaruhi faktor pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Kecenderungan harga serta suku bunga yang naik di Amerika Serikat juga turut memberi pengaruh ke semua mata uang yang berkontribusi kepada pelemahan nilai tukar rupiah.
Sedangkan berdasarkan hasil proyeksi dan kajian Tim Kajian Outlook Ekonomi BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi masih positif pada 2023.
Namun dengan beberapa catatan. Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan BRIN Pihri Buhaerah dalam diskusi "Ekonomi Indonesia di Penghujung 2022 dan Isu Resesi"menjelaskan yang perlu menjadi perhatian adalah potensi inflasi yang tinggi, resesi di negara maju, serta harga minyak.
"Kemudian juga adanya perang Rusia-Ukraina yang menyebabkan kenaikan harga komoditas. Diketahui, saat ini perang Rusia-Ukraina memasuki tren yang menurun, namun ke depannya mungkin dapat terjadi kenaikan. Hal tersebut tergantung situasi perang Rusia-Ukraina," ujar Pihri, dikutip Senin (2/1/2023).
Kemudian, negara-negara Asia terutama China yang basisnya manufaktur, pertumbuhan ekonominya masih positif namun terjadi perlambatan.
"Rata-rata, negara tujuan ekspor Indonesia mengalami pelambatan. Hal ini tentu akan berpengaruh pada pertumbuhan ekspor Indonesia," imbuh dia. (NIA)