ECONOMICS

Meta PHK Karyawan di Sejumlah Negara Mulai Senin Pekan Depan

Nia Deviyana 08/02/2025 23:30 WIB

Meta, perusahaan induk Facebook dan Instagram akan memulai pengurangan tenaga kerja yang akan diumumkan pada Senin, 10 Februari 2025.

Meta PHK Karyawan di Sejumlah Negara Mulai Senin Pekan Depan. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Meta, perusahaan induk Facebook dan Instagram akan memulai pemutusan hubungan kerja (PHK) yang akan diumumkan pada Senin, 10 Februari 2025.

Melansir Pymnts, Sabtu (8/2/2025), perusahaan telah mengumumkan kepada staf, bahwa mereka yang terkena PHK akan diputus aksesnya dari sistem internal Meta dalam waktu satu jam dan akan diberi tahu mengenai paket pesangon mereka melalui email, menurut laporan The Information.

PHK ini akan berdampak pada karyawan di lebih dari selusin negara di luar Amerika Serikat (AS). Namun, karyawan di Prancis, Jerman, Italia, dan Belanda tidak terdampak karena adanya regulasi lokal yang mengatur prosedur manajemen kinerja yang berbeda. 

Sementara itu, karyawan di negara lain akan menerima pemberitahuan PHK secara bertahap, mulai Selasa (11/2/2025) hingga 18 Februari 2025.

Sebuah laporan pada 14 Januari menyebutkan bahwa Meta berencana memangkas sekitar 5 persen dari karyawan dengan kinerja rendah, seperti yang disebutkan dalam pesan internal dari eksekutif perusahaan, dan bahwa karyawan yang terdampak akan diberitahu pada 10 Februari. Saat ini, Meta memiliki lebih dari 72 ribu karyawan.

"Meta sedang mengembangkan teknologi-teknologi paling penting di dunia, termasuk kecerdasan buatan (AI), kacamata sebagai platform komputasi masa depan, dan evolusi media sosial. Tahun ini akan menjadi tahun yang penuh tantangan, dan saya ingin memastikan tim kami diisi oleh orang-orang terbaik," ujar CEO Meta, Mark Zuckerberg, menulis dalam salah satu pesan internalnya

Laporan pada Kamis, 6 Februari 2026 menyebutkan bahwa perusahaan kemungkinan akan menghentikan proyek metaverse-nya. 

"Tahun ini kemungkinan akan menentukan apakah seluruh upaya ini akan dikenang sebagai visi besar atau justru menjadi petualangan yang gagal total," kata Chief Technology Officer Meta, Andrew Bosworth, mengatakan kepada karyawan di Reality Labs, divisi yang menangani produk metaverse dan perangkat wearable.

(NIA DEVIYANA)

SHARE