ECONOMICS

Miliki Banyak Startup, Indonesia Berpeluang Pimpin Blok Ekonomi Digital ASEAN

Taufan Sukma/IDX Channel 05/06/2023 00:51 WIB

Indonesia bahkan diperkirakan dapat memainkan peran secara signifikan dalam perekonomian dunia.

Miliki Banyak Startup, Indonesia Berpeluang Pimpin Blok Ekonomi Digital ASEAN (foto: MNC Media)

IDXChannel - Indonesia diyakini memiliki potensi yang besar dalam hal ekonomi digital, sehingga diklaim berpeluang tampil sebagai pemimpin di kawasan regional Asia Tenggara.

Klaim besarnya potensi tersebut, salah satunya didasarkan pada begitu banyaknya perusahaan rintisan (startup) yang lahir dan berkembang di Indonesia.

Fakta tersebut dinilai menandakan bahwa Indonesia memiliki ekosistem dan kondisi perekonomian yang kondusif bagi perkembangan ekonomi digital ke depan.

Dengan kekuatannya tersebut, Indonesia bahkan diperkirakan dapat memainkan peran secara signifikan dalam perekonomian dunia.

"Indonesia menguasai nyaris separuh populasi Asia Tenggara, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang stabil. Per Maret 2023, Indonesia menjadi satu-satunya negara di regional (Asia Tenggara) yang masuk dalam 20 besar dengan usaha rintisan terbanyak," ujar Direktur Eksekutif Lippo Group, Minggu (4/6/2023).

Dalam data tersebut, disebutkan bahwa total startup Indonesia sebagaimana tercatat dalam Startup Ranking, mencapai 2.502 perusahaan.

Dengan posisi tersebut, menurut John, Indonesia bisa memimpin Asia Tenggara dalam memaksimalkan potensi ekonomi di era digital seperti sekarang.

John juga menilai bahwa pertumbuhan usaha rintisan di Indonesia sejauh ini pun masih relatif cukup prospektif.

"Dalam satu dekade ke depan, Indonesia masih menikmati bonus demografi dengan pertumbuhan kelas menengah yang solid dan pasar pengguna generasi milenial maupun generasi Z yang adaptif terhadap teknologi," tutur John.

Faktor lain yang menjadikan Indonesia sebagai motor, dikatakan John, adalah pembangunan infrastruktur fisik maupun penetrasi internet secara luas dan merata.

"Hal ini pun sangat disadari Bapak Presiden Jokowi, yang menghendaki Indonesia sebagai pemain utama ekonomi digital di Asia Tengara," ungkap John.

Di sisi lain, Asia Tenggara secara regional saat ini dan masa mendatang disebut John bakal memiliki peran signifikan bagi perekonomian dunia.

"Untuk tahun ini saja, tingkat pertumbuhan Asia Tenggara masih di atas rata-rata dunia, diprediksi sekitar 4,7 persen," papar John.

Lebih jauh, populasi Asia Tenggara pada tahun ini diperkirakan menembus 679,69 juta, atau hampir sembilan persen dari total penduduk dunia.

Hal ini masih di tambah lagi fakta bahwa mayoritas populasi itu berusia produktif yang menunjang pertumbuhan dan konsumsi pasar cukup besar.

John memprediksi dalam sepuluh tahun ke depan, Asia Tenggara bisa menembus sebagai motor pertumbuhan ketiga terbesar di dunia.

"Tidak hanya tinggi, stabilitas kawasan pun terjaga. Hal inilah yang menarik investasi dari luar," tandas John.

John menilai momentum KTT Asia Tenggara Ke-42 sangat cermat melihat peluang kesatuan ekonomi tersebut dan selayaknya bisa direalisasikan lebih jauh.

Menurut John, pada 2015, upaya serupa pun telah dimulai dengan kesepakatan pembentukan Asia Tenggara Economic Community (AEC).

Untuk Asia Tenggara, Lippo Group juga ikut terlibat mengembangkan berbagai usaha rintisan dengan berinvestasi di 40 perusahaan teknologi di kawasan.

"Itu untuk kategori early stage, memang paling utama masih di Indonesia," urai John.

Sebelumnya, pengembangan dan kesatuan ekonomi digital telah menjadi bahasan dalam KTT ASEAN Ke-42 di Labuan Bajo, NTT, tahun ini.

Pertemuan tersebut mengingatkan kembali peran penting negara-negara kawasan Asia Tenggara ini dalam percaturan perekonomian dunia.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Joko Widodo menegaskan kawasan ASEAN harus menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia (epicentrum of growth).

Presiden Jokowi pun menyampaikan pesan agar negara-negara Asia Tenggara selalu berupaya meningkatkan kesejahteraan rakyat. Hasil KTT itu pun sangat bermakna untuk mengingatkan kembali potensi besar yang dimiliki kawasan. (TSA)

SHARE