Miliki Efektifitas Hingga 97,6 Persen, Intip Daftar Negara yang Sudah Gunakan Vaksin Sputnik V
Salah satu keunggulan vaksin Sputnik V adalah efektifitasnya yang mencapai 97,6% berdasarkan data tingkat infeksi virus corona di Rusia.
IDXChannel – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia berikan izin penggunaan darurat pada vaksin Sputnik V buatan Rusia untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Dalam siaran pers Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) mengatakan, data yang diperoleh selama vaksinasi dengan Sputnik V mengungkapkan bahwa di beberapa negara menunjukkan gejala vaksin teraman dan efektif dalam melawan Covid-19.
“Indonesia adalah salah satu negara terpadat di Asia dan dimasukkannya Sputnik V dalam portofolio vaksin nasional akan memungkinkan penggunaan salah satu vaksin teraman dan paling efektif di dunia,” ucap CEO RDIF, Kirill Dmitrievdalam siaran pers, dikutipd dari Sindonews, Kamis (26/8/2021).
Selain itu, Indonesia tercatat sebagai negara ke-70 di dunia yang mendaftarkan penggunaan vaksin Sputnik V. dimana vaksin tersebut didasarkan pada platform vektor adenoviral manusia yang telah terbukti dan berhasil digunakan di lebih dari 50 negara.
"Persetujuan penggunaan vaksin tersebut di Indonesia didasarkan pada hasil penilaian yang komprehensif terhadap vaksin terkait dan akan memberikan kontribusi penting dalam upaya Indonesia melawan pandemi," lanjutnya.
Data global yang tercatat selama vaksinasi menggunakan Sputnik V di sejumlah negara seperti Argentina, San Marino, Serbia, Hungariam Bahrain, Meksiko, Uni Emirat Arab, dan lainnya menunjukkan bahwa vaksin tersebut aman dan efektif.
Dimana selain negara yang telah disebutkan itu, Sputnik V juga disetujui untuk digunakan pada negara Rusia, Belarusia, Argentina, Bolivia, Serbia, Aljazair, Palestina, Venezuela, Paraguay, Turkmenistan, Hungaria, Uni Emirat Arab, Iran, Republik Guinea, Tunisia, Armenia, Meksiko, dan lain sebagainya.
Untuk diketahui, salah satu keunggulan vaksin Sputnik V adalah efektifitasnya yang mencapai 97,6% berdasarkan data tingkat infeksi virus corona di Rusia yang divaksin dengan Sputnik V pada 5 Desember 2020 hingga 31 Maret 2021. (FIRDA/NDA)