ECONOMICS

Minat Investor Asing ke SUN Berlanjut, Jumlah Penawaran Capai Rp10,91 Triliun

Febrina Ratna 31/01/2023 18:00 WIB

Pemerintah kembali melaksanakan lelang Surat Utang Negara pada 31 Januari 2023. Dari lelang kali ini, minat investor cukup tinggi termasuk investor asing.

Minat Investor Asing ke SUN Berlanjut, Jumlah Penawaran Capai Rp10,91 Triliun. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah kembali melaksanakan lelang Surat Utang Negara pada 31 Januari 2023. Dari lelang kali ini, minat investor cukup tinggi termasuk investor asing.

Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu, Deni Ridwan, mencatat minat investor meningkat pada lelang SUN hari ini, tercermin dari naiknya incoming bids menjadi Rp67,08 triliun dari lelang sebelumnya Rp59,05 triliun.

Demand investor masih dominan pada seri SUN tenor 5 dan 10 tahun, dengan jumlah incoming bids dan awarded bids masing-masing sebesar 64,45% dari total incoming bids dan 54,13% dari total awarded bids. Incoming bids terbesar adalah pada tenor 5 tahun yaitu Rp21,89 triliun (32,63% dari total incoming bids) dan dimenangkan sebesar Rp8,15 triliun (35,43% dari total awarded bids).

Pemerintah juga mencatat seri FRSDG001 yang juga direspon positif oleh investor, yang tercermin dari tingginya incoming bids yang mencapai Rp6,17 triliun atau 9,2% dari total incoming bids, dan merupakan incoming bids tertinggi sejak seri FRSDG001 ditawarkan melalui lelang perdana.

Seri FRSDG001 merupakan seri Sustainable Development Goals (SDGs) Bond yang ditawarkan di pasar domestik untuk melengkapi SDGs Bond yang diterbitkan di pasar global. Seri FRSDG001 diterbitkan dengan tenor 8 tahun (jatuh tempo tanggal 15 Oktober 2030), dan kupon 7,375% dan dapat digunakan untuk memenuhi RPIM (Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial) sektor perbankan.

Adapun inflow investor asing pada lelang SUN terus berlanjut, ditandai dengan incoming bids sebesar Rp10,91 triliun. Jumlah incoming bids dari investor asing tersebut mayoritas pada seri SUN tenor 5 dan 10 tahun yaitu Rp7,61 triliun atau 69,75% dari total incoming bids investor asing.

“Dimenangkan sebesar Rp1,29 triliun atau 5,61% dari total awarded bids,” tulis Deni dalam keterangan tertulis pada Selasa (31/1/2023).

Mayoritas Weighted Average Yield (WAY) pada lelang SUN hari ini turun sebesar 4 s.d. 13 bps dibandingkan WAY lelang sebelumnya, kecuali tenor 15 tahun dan 20 tahun naik masing-masing sebesar 3 bps dan 2 bps. Penurunan WAY terbesar adalah pada SUN tenor 5 tahun yaitu 13 bps. 

Dengan tingginya minat investor dan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder dan rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2023, Pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp23 triliun.

Lebih lanjut, dia mengatakan pemerintah senantiasa mempertimbangkan kondisi pasar keuangan terkini, kebutuhan pembiayaan, dan kondisi kas negara, sehingga penerbitan SBN dilakukan sesuai kebutuhan, dengan biaya yang paling optimal dan risiko yang terukur.

Hal ini didorong oleh mulai menurunnya tekanan inflasi global dan potensi resesi di AS yang kemungkinan tidak akan seburuk yang diperkirakan sebelumnya serta didukung oleh proyeksi kondisi ekonomi Emerging Market (EM) yang relatif lebih baik dari advanced countries pada tahun 2023. Di samping itu, Capital flows di bonds market kembali masuk ke negara-negara EM, termasuk Indonesia di sepanjang Januari.

(FRI)

SHARE