MIND ID Raup Laba Rp9,94 Triliun di Kuartal I-2024, Erick Thohir: Berkat Transformasi
Erick Thohir menilai program transformasi mendorong MIND ID meruap laba bersih sebesar Rp9,94 triliun hingga kuartal 1-2024.
IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai program transformasi mendorong PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID membukukan kinerja keuangan positif di kuartal I-2024.
“Berkat transformasi menyeluruh unit bisnis, MIND ID (@miningindustry.id) sukses mencetak laba bersih sebesar Rp9,94 triliun hingga kuartal 1-2024. Ini bertumbuh 59,16 persen dibandingkan capaian periode sama pada tahun sebelumnya yakni sebesar Rp6,25 triliun,” ujar Erick melalui akun Instagramnya, Jumat (5/7/2024).
Holding BUMN Pertambangan itu juga membukukan pendapatan sebesar Rp 25,29 triliun. Sementara itu, total aset meningkat 3,92 persen menjadi Rp269,36 triliun, ekuitas perseroan juga terkerek naik 9,59 persen menjadi Rp142,07 triliun.
Dengan capaian yang baik ini, lanjut Erick, MIND terus mendukung program hilirisasi untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional dan menyerap banyak tenaga kerja.
“BUMN melalui MIND ID juga terus mendukung program hilirisasi untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional sehingga mampu menyerap banyak tenaga kerja,” kata dia.
Sepanjang tahun ini, MIND ID fokus mengawal sejumlah proyek strategis. Meliputi, implementasi Proyek Dragon di Aneka Tambang (ANTM), di mana telah memasuki tahap joint venture dengan perusahaan baterai EV terbesar asal China, Cotemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL).
Antam juga menggarap Commodity Monetizing, di antaranya proyek EV Battery, Proyek Dragon dan proyek Titan yang bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan komoditas mineral dalam produksi baterai kendaraan listrik.
Selain itu, ada proyek Smelter Grade Alumina yang dioperasikan oleh PT Borneo Alumina Indonesia (PT BAI) atau Mempawah Project. Proyek hasil konsorsium Antam dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) ini fokus pada pengembangan infrastruktur dan peningkatan nilai tambah komoditas mineral di wilayah Mempawah, Kalimantan Barat.
Inalum juga melakukan Expand Production Capacity untuk tetap menjalankan peningkatan kapasitas produksi di Kuala Tanjung.
Lalu, proyek PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang fokus pada upaya mengatasi kendala angkutan logistik.
Sementara itu, PT Freeport Indonesia telah meresmikan fasilitas pemurnian Smelter Gresik yang akan meningkatkan kapasitas pengolahan konsentrat tembaga dan lumpur anoda secara bertahap hingga akhir 2024.
Terakhir, PT Timah Tbk (TINS) mendorong perbaikan pola operasi penambangan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, pengembangan produk hilirisasi logam timah untuk memperluas pasar dan nilai tambah, dan optimasi pengelolaan mineral ikutan timah
(FRI)