Minta Perajin Tahu-Tempe Tidak Mogok, Mendag: Nanti Rugi Sendiri
Menurut Zulhas, produsen tempe tahu bisa melakukan penyesuaian harga imbas dari adanya kenaikan harga kedelai.
IDXChannel - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) meminta perajin tempe dan tahu tidak melakukan mogok produksi imbas kenaikan harga kedelai saat ini.
Sebab produsen tempe tahu bisa melakukan penyesuaian harga imbas dari adanya kenaikan harga kedelai.
Menurut Zuhlas mogok produksi justru bisa membuat para perajin mengalami kerugian karena tidak ada penjualan.
"Kalau mogok kan rugi sendiri, jangan dong. Nanti tidak laku, tidak dapat duit, tidak dapet cuan," ujar Mendag usai meluncur Hari Belanja Online Nasional di Kantornya, Kamis (8/12/2022).
Mendag menjelaskan saat ini pemerintah tengah mengupayakan impor kedelai untuk melakukan stabilisasi harga kedelai di pasar. Karena stok kedelai dalam negeri saat ini sangat tipis.
Menurutnya importasi kedelai saat ini masih berproses dan akan memakan waktu paling tidak satu bulan. Setelah itu, kedelai impor bisa membanjir pasar dan harga bisa kembali normal.
"Mungkin akan sampai ke sini (kedelai impor) tuh sekitar bulan Desember akhir, di jual nanti kira-kira antara harga Rp11 ribuan," sambung Mendag.
Zulhas membenarkan harga kedelai di pasar saat ini tembus Rp13 ribu hingga Rp14 ribu per kilonya. Targetnya dengan adanya importasi kedelai harganya bisa kembali normal.
"Oleh karena itu pemerintah sudah memutuskan dan menugaskan Bulog untuk impor kedelai. Jadi di perkirakan desmeber akhir paling lama januari sudah normal harganya," pungkas dia.
Mengutip data dari Badan Pangan Nasioal, saat ini stok cadangan kedelai milik Bulog sangat sedikit. Bahkan, stok Desember hanya tersedia sekitar 58 ribu ton.
Sedangkan kebutuhan per bulannya tembus 245 ribu ton. Adapun rencana impor yang dilakukan sekitar 446 ribu ton pada periode November - Desember 2022. (NIA)