Misi Besar Waskita Beton (WSBP): Pemerataan Infrastruktur hingga Pelosok Negeri
Misi besar pemerataan infrastruktur inilah yang sedang menjadi perhatian PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).
IDXChannel - Upaya pemerintah dalam pemerataan pembangunan infrastruktur di daerah menjadi landasan utama dalam mengatasi kesenjangan pendapatan wilayah. Misi besar pemerataan infrastruktur inilah yang sedang menjadi perhatian PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).
Sebagai bagian dari entitas PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), WSBP turut berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur di seluruh pelosok negeri.
Kelima area ini disebut dinilai dapat menjangkau dan melayani kebutuhan aneka proyek konstruksi WSBP, sekaligus meningkatkan aksesibilitas seluruh lini bisnis perseroan baik downstream hingga upstream dalam satu solusi tuntas alias One Stop Solution.
“Dari Sabang sampai Merauke kami sudah mengalami pemerataan pembangunan. WSBP hadir untuk terus mendukung, baik dalam proyek downstream ataupun upstream kami,” kata VP of Sales WSBP, Sena Eka Hanafi, dalam presentasinya secara virtual, Selasa (20/8/2024).
Secara umum WSBP masih mengandalkan lini bisnis midstream yang mencakup produk beton Precast, yakni beton cetakan pra-produksi yang digunakan untuk struktur konstruksi, dan Readymix yang merupakan cor beton siap pakai.
Sementara upstream perusahaan mencakup jasa konstruksi seperti pembangunan sarana prasarana, gedung hingga jembatan. Dari sisi downstream, perusahaan juga memiliki Quarry atau aktivitas menghasilkan batu pecah (split), dan penyewaan alat berat mulai dari Mixer hingga Excavator.
Landasan Bisnis di lima Wilayah Strategis
WSBP memiliki sebaran area penjualan di 5 wilayah strategis. Sales Area 1 WSBP meliputi wilayah Sumatra. Beberapa contoh kontrak proyek terbesar antara lain Pembangunan Jalan Tol Serang - Panimbang Seksi III bernilai Rp59,04 miliar, hingga Tol Trans Sumatera Ruas Betung - Jambi Seksi III senilai Rp27,5 miliar
Sales Area 2 meliputi wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan area perwakilan Luar Negeri, dengan proyek eksisting seperti Tol Ciawi Sukabumi Seksi III senilai Rp131,46 miliar, hingga LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome-Manggarai) bernilai Rp68,2 miliar.
Entitas anak Waskita Karya ini juga memiliki Sales Area 3 terbagi di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali, dan Nusa Tenggara. Dua proyek terbesarnya meliputi pembangunan Tol Probolinggo - Banyuwangi Paket 3 mencapai Rp50,88 miliar, hingga pembangunan Bendungan Bener Kabupaten Purworejo mencapai Rp27,8 miliar.
Untuk Sales Area 4 meliputi Kalimantan, khususnya di Ibu Kota Nusantara (IKN), dengan beberapa contoh proyek seperti sejumlah Tol IKN hingga pembangunan jalan Akses Bandara VVIP
Sementara Sales Area 5 meliputi wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua, dengan beberapa proyek seperti rekonstruksi Jembatan Palu 4 bernilai Rp12,04 miliar, hingga proyek Living Plaza Palu mencapai Rp3,08 miliar.
Sebaran wilayah ini memberikan benefit bagi perusahaan, dengan adanye pertumbuhan jumlah pelanggan dari 2022 yang berjumlah 196 pelanggan, menjadi 305 pelanggan pada 2023.
“Dengan berbagai upaya ini, menunjukkan komitmen WSBP menjadi One Stop Solution di industri beton terintegrasi, Konstruksi dan Modular serta Peralatan Pendukung sesuai kebutuhan pelanggan.” kata Sena.
Strategi Pacu Kontrak BUMN dan Swasta
WSBP secara aktif terus berupaya untuk memperoleh kontrak baru dari internal maupun eksternal. Ini mencakup ekosistem Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga sektor swasta.
VP of Corporate Secretary WSBP Fandy Dewanto mengatakan perseroan mengedepankan customer relationship dengan modal pelayanan dan kualitas terbaik. Dengan dua modal utama ini WSBP optimis dapat memperoleh Nilai Kontrak Baru (NKB) yang terus meningkat.
“Dari baiknya kualitas produk yang dimiliki, ketepatan waktu produksi dan pengiriman, serta hubungan baik yang terjalin antara WSBP dengan pelanggan, WSBP juga menargetkan repeat order dari customer yang sudah pernah bekerja sama.” kata Fandy dikutip Minggu (1/9/2024).
Sejumlah strategi lain dikonsentrasikan dengan memberikan penawaran yang kompetitif (best pricing), memastikan pencapaian mutu produk dan mutu pekerjaan konstruksi sesuai spesifikasi awal, serta membangun reputasi
yang kuat di industri.
Fandy menuturkan WSBP juga berupaya membangun customer intimacy untuk
memperoleh kepercayaan dan loyalitas dari konsumen, sehingga bisa menargetkan repeat order dari customer yang sudah pernah bekerja sama.
Di samping itu, WSBP aktif membangun networking dengan seluruh stakeholder terkait, baik dengan mengikuti organisasi konstruksi maupun berpartisipasi dalam acara industri seperti pameran dan seminar.
“Dengan strategi-strategi ini, WSBP optimis dapat memperkuat posisi WSBP di sektor swasta dan meraih peluang kontrak baru dengan skema pembayaran yang lebih baik," katanya.
Hingga semester I-2024, nilai kontrak baru WSBP telah mencapai Rp1,36 triliun. Realisasi itu setara 55 persen dari target tahunan perusahaan, sekaligus meningkat 40 persen secara tahunan / year-on-year (yoy).
Komposisi proyek sebagian besar datang dari pelanggan eksternal yang terdiri dari Pemerintah, BUMN/BUMD, hingga Swasta mencapai 62 persen. Sementara dari internal yakni induk Waskita Karya sebanyak 38 persen.
Manajemen menargetkan perolehan NKB berada di kisaran Rp2,3 - Rp2,5 triliun sepanjang 2024. “Target kami meningkat 35-40 persen dari raihan NKB tahun lalu Rp1,74 triliun.” kata Fandy.
(Dinar Fitra Maghiszha)