Modal Danantara Berasal dari Dividen BUMN, Berapa yang Disuntik?
Kementerian BUMN masih menghitung dividen BUMN yang bakal digunakan BPI Danantara untuk modal investasi.
IDXChannel - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih menghitung dividen perusahaan pelat merah yang bakal digunakan oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara untuk modal investasi.
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengaku, nilai dividen yang akan dikontribusikan perseroan mencapai Rp300 triliun. Dari jumlah itu, sebagian di antaranya dipakai untuk modal investasi BPI Danantara.
“Rp300 triliun itu nanti dari mana? Dari seluruh BUMN? Dividen (BUMN), lagi dihitung lagi, dihitung,” ujar pria yang akrab disapa Tiko saat ditemui wartawan di gedung Kementerian Perdagangan (Kemendag), Senin (24/2/2025).
Sebelumnya, Prabowo mengatakan, pemerintah akan menyuntik dana ke Danantara hingga USD20 miliar atau sekitar Rp320 triliun. Sumber dana tersebut berasal dari efisiensi anggaran dalam APBN dan dividen BUMN.
"Kita akan punya USD20 miliar dan ini tidak akan kita pakai. Ini akan kita serahkan ke Danantara untuk diinvestasikan," katanya, Minggu (16/2/2025).
Prabowo menargetkan dividen BUMN berkontribusi setidaknya Rp200 triliun untuk Danantara, meskipun tidak menyebut rentang waktunya. Pada tahap awal, bakal ada tujuh BUMN yang dinaungi oleh Sovereign Wealth Fund (SWF) baru itu.
Ketujuh BUMN itu selama ini memberikan sumbangan dividen terbesar ke kas negara. Mereka masing-masing tiga BUMN perbankan, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
Sisanya adalah BUMN non-bank, yakni PT PLN (Persero), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Pertamina (Persero), dan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID.
Ketujuh BUMN tersebut menyumbang Rp81,7 triliun atau 95,55 persen dari total dividen BUMN yang masuk dalam pos Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Dividen tersebut berasal dari laba bersih 2023. Sementara untuk tahun buku 2024, baru BRI saja yang menyetorkan dividen Rp10,88 triliun dalam bentuk dividen interim.
(Fiki Ariyanti)