ECONOMICS

Momen Lebaran Bikin Harga Pangan Makin Naik, Waspada Inflasi April

Maulina Ulfa - Riset 09/04/2024 15:15 WIB

Harga sejumlah bahan pokok terpantau mengalami kenaikan signifikan jelang hari raya Idul Fitri yang kemungkinan akan jatuh pada Rabu 10 April 2024.

Momen Lebaran Bikin Harga Pangan Makin Naik, Waspada Inflasi April. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Harga sejumlah bahan pokok terpantau mengalami kenaikan signifikan jelang perayaan hari raya Idul Fitri yang kemungkinan akan jatuh esok hari, Rabu, 10 April 2024.

Terpantau harga beras masih mengalami kenaikan, diikuti harga bawang merah dan putih, cabai, telur, minyak hingga daging.

Melansir data Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Selasa (9/4/2024) pukul 11.53 WIB, harga rata-rata nasional beras premium menguat 0,12 persen menjadi Rp16.130 per kilogram (kg). Sementara harga beras medium tak berubah di kisaran Rp13.960 per kg.

Harga bawang merah meroket 3,18 persen di level Rp43.810 per kg dan bawang putih melesat 1,87 persen menjadi Rp43.640 per kg.

Harga cabai merah keriting melonjak 4,75 persen menjadi Rp58.170 per kg dan harga cabai rawit merah mencapai Rp59.410 per kg, naik 7,16 persen.

Harga daging sapi juga mengalami kenaikan 2,36 persen di level Rp144.610 per kg dan daging ayam ras melonjak 2,9 persen menjadi Rp40.440 per kg. 

Sementara harga telur ayam ras bergerak naik tipis 0,39 persen menjadi 31.110 per kg dan harga minyak goreng kemasan naik 0,22 persen di level Rp17.950 per liter.

Tingginya harga kebutuhan pokok ini dikhawatirkan akan menyumbang kenaikan inflasi April yang akan datang.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Maret 2024 tercatat naik sebesar 3,05 persen secara year on year (yoy) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,13.

Inflasi Maret didukung karena adanya kenaikan harga sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau yang menyumbang andil inflasi sebesar 7,43 persen.

Sementara Bank Indonesia (BI) menyebutkan kelompok volatile food pada Maret 2024 mencatatkan inflasi sebesar 2,16 persen secara bulanan (mtm), lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,53 persen (mtm).

“Peningkatan inflasi volatile food tersebut disumbang terutama oleh inflasi komoditas telur ayam ras, daging ayam ras, dan beras. Peningkatan harga komoditas pangan, terutama beras dipengaruhi oleh faktor musiman periode HBKN dan pergeseran musim tanam akibat dampak El-Nino,” ujar Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono pada 1 April 2024 lalu.

BI mencatat, secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 10,33% (yoy), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 8,47 persen (yoy). 

“Ke depan, inflasi volatile food diprakirakan kembali menurun seiring dengan peningkatan produksi akibat masuknya musim panen dan dukungan sinergi pengendalian inflasi TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah, sehingga mendukung upaya menjaga stabilitas,” imbuh Erwin.

Kenaikan inflasi juga didukung kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,89 persen, biaya perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,55 persen, hingga biaya perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,03 persen.

(YNA)

SHARE