ECONOMICS

Motor Listrik Karya Anak Bangsa IMOTO Optimistis Bisa Eksis di Pasar Indonesia

Tangguh Yudha/MPI 16/07/2024 14:44 WIB

Merek motor listrik pendatang baru, IMOTO yang diklaim sebagai perusahaan otomotif asli anak bangsa mengaku optimistis bisa melebarkan sayap di pasar Tanah Air.

Motor Listrik Karya Anak Bangsa IMOTO Optimistis Bisa Eksis di Pasar Indonesia. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Merek motor listrik pendatang baru, IMOTO yang diklaim sebagai perusahaan otomotif asli anak bangsa mengaku optimistis bisa melebarkan sayap di pasar Tanah Air. Menurut Doddy Lukito selaku Co-Founder IMOTO Indonesia, peluang bagi perusahaan untuk bisa mengembangkan bisnis terbuka lebar.

"Pastinya peluang sangat besar sekali. Seperti yang kita tahu Indonesia adalah pangsa pasar kendaraan roda dua terbesar ketiga di dunia. Jadi peluangnya sangat besar sekali," ungkapnya dalam konferensi pers, Selasa (16/7/2024).

Doddy mengatakan bahwa IMOTO memiliki keunikan karena sepenuhnya dirancang dan dikembangkan di Indonesia. 

Selain itu juga memiliki keunggulan dan fitur inovatif termasuk teknologi pengisian daya cepat yang memungkinkan baterai terisi penuh hanya dalam waktu 30 menit dari 20 persen hingga 80 persen.

Tak tanggung-tanggung, Doddy bahkan menyebut IMOTO mempunyai target untuk menjadi motor listrik pertama di Indonesia dengan target capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar lebih dari 75 persen yang siap dipasarkan pada tahun 2025 mendatang.

"Dengan berbagai keunggulan yang kami hadirkan di produk VISION.ev, kami yakin produk ini akan menjadi solusi transportasi yang efisien dan ramah lingkungan. Ini juga merupakan jawaban bagi mereka yang mencari inovasi dan keberlanjutan dalam berkendara,” jelasnya.

Meski demikian, Doddy mengakui bahwa untuk bisa berkembang di pasar Indonesia, pihaknya harus bisa menghadapi beberapa tantangan. Adapun tantangan yang paling berat menurutnya adalah untuk bagaimana kita mengedukasi masyarakat tentang benefit dari motor listrik ini.

Tidak hanya itu, ekosistem motor listrik yang belum terbangun sempurna juga disebutnya menyulitkan pabrikan untuk bisa menjangkau lebih banyak pengguna, terlebih sebagai perusahaan swasta yang memiliki banyak keterbatasan sumber daya.

"Kami berharap agar Pemerintah suatu saat bisa masuk dan turut serta, mungkin PLN Pertamina atau siapapun BUMN yang ditunjuk untuk membantu dalam menyediakan fasilitas charging untuk memberikan kemudahan bagi para pengguna motor listrik," katanya.

(SLF)

SHARE