MUI Pusat Divaksin AstraZeneca, Wapres: Masyarakat Tidak Perlu Ragu

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat menjalani proses vaksinasi corona virus disease 2019 atau Covid-19 pada hari ini.

IDXChannel - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat menjalani proses vaksinasi corona virus disease 2019 atau Covid-19 pada hari ini. Vaksin yang digunakan adalah vaksin AstraZeneca, yang dibuat oleh perusahaan patungan antara Inggris dan Swedia.

Proses vaksinasi tersebut dipantau langsung oleh Wakil Presiden (Wapres), Maruf Amin. Rencananya vaksin dengan menggunakan AstraZeneca ini akan dilanjutkan ke MUI daerah.

Dia mengatakan pelaksanaan vaksinasi dengan AstraZeneca di MUI ini agar masyarakat tidak ada lagi merasa ragu. Sebelumnya penggunaan vaksin AstraZeneca sempat menjadi perbincangan hangat karena kandungannya yang tidak halal.

“Jadi masyarakat tidak perlu ragu menggunakannya dari segi kebolehannya menurut pandangan keagamaan oleh MUI. Karena itu mungkin akan terus dilanjutkan ke MUI-MUI di daerah, provinsi maupun kabupaten/kota. Sehingga tidak perlu ada keraguan,” katanya di Kantor MUI, Rabu (7/4/2021).

Dia mengatakan bahwa MUI sesuai pandangan dan keputusannya bahwa AstraZeneca boleh digunakan meskipun ada kandungan yang haram. Sehingga saat ini bagi Maruf bukanlah persoalan haram atau halal tapi boleh atau tidak boleh.

Di sisi lain dia mengatakan bahwa vaksinasi sudah menjadi kewajiban.

“Karena bagi Majelis Ulama, vaksinasi itu sudah menjadi kewajiban atau fardhu kifayah. Karena apa? Herd immunity atau kekebalan itu baru bisa dicapai kalau 70% sudah divaksin, artinya 181,5. Karena itu hukumnya wajib sebelum tercapainya, tervaksinnya 181,5 juta penduduk Indonesia,” ungkapnya.

Lebih lanjut Maruf mengungkapkan bahwa vaksinasi dengan AstraZeneca telah digunakan untuk ulama dan kiai di Jawa Timur.

“Bahkan di Jawa Timur, kiai-kiai, ulama sudah menggunakan AstraZeneca. Jadi saya pikir ini hal yang sangat baik. Mudah-mudahan vaksinasi menggunakan AstraZeneca oleh MUI pusat hari ini akan menjadi semacam pendorong, memberikan kepercayaan dalam rangka mempercepat vaksinasi, supaya kita bisa mencapai kekebalan kelompok,” pungkasnya. (TYO)