ECONOMICS

Muncul Varian BA.4 dan BA.5, Empat Kasus Lokal Ada di Jakarta

Kevi Laras 12/06/2022 17:25 WIB

Perkembangan kasus varian baru BA.4 dan BA.5 di Indonesia telah terdeteksi sejak Januari 2022.

Perkembangan kasus varian baru BA.4 dan BA.5 di Indonesia telah terdeteksi sejak Januari 2022.

IDXChannel - Perkembangan kasus varian baru BA.4 dan BA.5 di Indonesia telah terdeteksi sejak Januari 2022. Ditemukan empat kasus lokal dari Jakarta, hal tersebut disampaikan oleh Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Erlina Burhan, SpP(K) hari ini (12/6).

Dalam paparannya, dr Erlina mengatakan jika dari jumlah kasus yang terdeteksi 8, keempat kasus asal Indonesia itu, salah satunya mengalami gejala berat. Diketahui belum melakukan vaksin dosis ketiga atau booster.

"Ini satu-satunya (pasien) mengalami gejala lebih berat. Ada batuk, sesak napas, sakit kepala, lemah, mual, muntah, nyeri abdomen," ujar dr Erlina dalam webinar daring, Minggu (12/6/2022) 

Lebih lanjut, ia mengatakan jika, pasien itu terinfeksi varian BA.5, menurutnya kemungkinan besar, lebih menyerang saluran pernafasan bawah.

Dia juga mengatakan bahwa kedua varian ini, dikatakan para ahli mampu menghindari sistem kekebalan tubuh (Imunisasi). Sehingga lebih mudah menular dan menginfeksi, namun tidak menyebabkan terjadinya perburukan.

"sejauh ini kedua varian tidak menyebabkan terjadinya perburukan. Kesamaannya lebih banyak dengan BA.2 (omicron)," jelasnya

Berikut laporan lengkap kasus varian Omicron BA.4 dan BA.5
1. Kasus Omicron BA.4 (Laki-laki, 27 tahun), tidak bergejala dan sudah divaksin dua dosis Pfizer
2. Kasus Omicron BA.5 (Laki laki, 45 tahun) tidak bergejala dan sudah tiga kali vaksin J&J
3. Kasus Omicron BA.5 (Laki-laki, 57 tahun),  sakit tenggorokan, badan pegal dan sudah empat kali vaksin Pfizer
4. Kasus Omicron BA.5 (Laki-laki, 34 tahun),  tidak bergejala dan tiga kali vaksin (dua dosis astrazeneca dan 1 dosis J&J).
5. Kasus transmisi lokal BA.5 (Perempuan, 20 tahun), gejala sedang ada sesak napas dan sudah dua kali divaksinasi Sinovac, belum booster.
6. Kasus transmisi lokal BA.5 (Perempuan, 40 tahun) tidak ada gejala,
sudah dua kali vaksin Sinovac, dan 1 vaksin AstraZeneca.
7. Kasus transmisi lokal BA.5 (Laki-laki, 22 tahun), gejala ringan, sudah dua kali vaksin Sinovac dan belum dibooster.
8. Kasus PPLN dari Inggris (Laki-laki, 30 tahun) gejala ringan, sudah dua kali vaksin Sinovac dan satu kali vaksin Moderna.

(NDA)

SHARE