ECONOMICS

Mutasi Virus Covid-19 Menyerang Anak-anak, Singapura Tutup Sekolah

Tia Komalasari/IDXChannel 17/05/2021 07:47 WIB

Kebijakan itu diberlakukan setelah Singapura melaporkan jumlah tertinggi infeksi Covid-19 lokal dalam beberapa bulan.

Siswa sekolah di Singapura akan mulai belajar online, Rabu (19/5/2021). (Foto: The Straits Times)

IDXChannel - Singapura menutup operasional semua sekolah dasar, menengah, dan menengah pertama. Pembelajaran akan sepenuhnya berbasis di rumah mulai 19 Mei 2021 hingga akhir semester sekolah.

"Beberapa dari mutasi (virus) ini jauh lebih ganas, dan tampaknya menyerang anak-anak yang lebih kecil," kata Menteri Pendidikan Chan Chun Sing, seperti dikutip dari CNBC International, Senin (17/5/2021).

Kebijakan itu diberlakukan setelah Singapura melaporkan jumlah tertinggi infeksi Covid-19 lokal dalam beberapa bulan. Pada hari Minggu, Singapura mengonfirmasi 38 kasus Covid-19 yang ditularkan secara lokal, jumlah harian tertinggi sejak pertengahan September. Sebanyak 18 kasus diantaranya tidak terlacak penyebarannya.

Singapura telah melaporkan lebih dari 61.000 kasus virus, dengan sebagian besar terkait dengan wabah tahun lalu di asrama pekerja asing. Sementara kasus kematian negara tersebut sebanyak 31 orang.  

“Peningkatan tajam jumlah kasus komunitas saat ini mengharuskan kami untuk secara signifikan mengurangi pergerakan dan interaksi kami dalam beberapa hari mendatang,” tambah Chan.

Meskipun kasus harian Singapura terhitung kecil bila dibandingkan negara tetangganya di Asia Tenggara, infeksi telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir.  Mulai Minggu, pemerintah menerapkan pembatasan ketat pada pertemuan dan kegiatan publik sejak lockdown tahun lalu.

Lebih dari seperlima populasi negara telah menyelesaikan rejimen vaksinasi dua dosis dengan vaksin dari Pfizer-BioNTech dan Moderna.  Pihak berwenang akan mengundang orang di bawah usia 45 tahun untuk menerima suntikan mulai paruh kedua Mei.

Kecepatan program inokulasi Singapura dibatasi oleh kecepatan kedatangan pasokan vaksin.  Para ahli sedang mempelajari apakah akan memberikan satu dosis vaksin dan memperpanjang interval antara suntikan, kata Menteri Kesehatan Ong Ye Kung.

Pemerintah juga sedang mengerjakan rencana untuk memvaksinasi anak-anak di bawah 16 tahun setelah persetujuan peraturan diberikan. (TIA)

SHARE