Naik 0,85 Persen, IPM Jawa Timur 2022 Capai 72,75
IPM Jawa Timur (Jatim) tahun 2022 tercatat sebesar 72,75 atau tumbuh 0,85 persen dibandingkan capaian tahun sebelumnya.
IDXChannel - Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Timur (Jatim) tahun 2022 tercatat sebesar 72,75 atau tumbuh 0,85 persen dibandingkan capaian tahun sebelumnya.
Peningkatan pertumbuhan IPM tahun 2022 dipengaruhi oleh meningkatnya seluruh indikator pembentuknya, baik indeks kesehatan, indeks pendidikan, maupun indeks pengeluaran per kapita per tahun yang disesuaikan.
Angka IPM Jatim tersebut lebih rendah dibanding nasional yang sebesar 72,91. Capaian itu meningkat 0,62 poin (0,86 persen) dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 72,29 Pertumbuhan IPM secara nasional di tahun 2022 itu mengalami percepatan dari tahun sebelumnya. Seluruh dimensi pembentuk IPM mengalami peningkatan, terutama umur panjang dan hidup sehat serta standar hidup layak.
Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, dalam satu dekade ini pembangunan manusia di Jatim terus mengalami kemajuan. IPM Jatim meningkat dari 66,06 pada tahun 2011 menjadi 72,75 pada tahun 2022.
"Selama periode tersebut, IPM Jatim rata-rata tumbuh sebesar 0,90 persen per tahun dan masih bertahan di level “tinggi” sejak tahun 2017," kata Ketua Tim Analisis dan Big Data BPS Jatim, Agus Budhi Santosa dalam rilisnya, Rabu (16/11/2022).
Namun, lanjut Agus, pandemi COVID-19 telah membawa sedikit perubahan dalam pencapaian pembangunan manusia Jatim. IPM tahun 2021 tercatat sebesar 72,14 atau tumbuh 0,60 persen, menguat dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya. "Adapun capaian tahun 2022, IPM Jatim mencapai 72,75 atau tumbuh sebesar 0,85 persen terhadap tahun 2021," imbuh Agus.
Selama periode 2011-2022, perlambatan pertumbuhan IPM Jatim pernah terjadi sebanyak empat kali, yakni pada tahun 2014 (melambat 0,87 persen), 2017 (melambat 0,76 persen), tahun 2018 (melambat 0,71 persen), dan tahun 2020 (melambat 0,30 persen).
Terkait indikator pembentuk IPM di Jatim, pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, bayi yang lahir pada tahun 2022 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 71,85 tahun. Angka itu meningkat 0,28 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya.
Pada dimensi pengetahuan, harapan lama sekolah penduduk umur 7 tahun meningkat 0,02 tahun dibandingkan tahun sebelumnya, dari 13,08 menjadi 13,10 tahun. Sedangkan rata-rata lama sekolah penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,15 tahun, dari 8,54 tahun menjadi 8,69 tahun pada tahun 2022. Pada dimensi standar hidup layak yang diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita (yang disesuaikan) meningkat Rp323.000 (2,90 persen) dibandingkan tahun sebelumnya.
Perlambatan capaian IPM tahun 2020 disebabkan oleh menurunnya pertumbuhan komponen pengeluaran/kapita/tahun yang disesuaikan. Sedangkan komponen lainnya masih tetap tumbuh positif.
"Setelah intensitas pandemi COVID-19 berangsur menurun terutama pada tahun 2022, geliat ekonomi memulih dan menyebabkan IPM Tahun 2021 mengalami peningkatan," tandas Agus. (RRD)