ECONOMICS

Naik 14,1 Persen, Bisnis Angkutan Barang KAI Tembus 52,6 Juta Ton

Agung Bakti Sarasa 13/12/2022 15:37 WIB

Kinerja bisnis angkutan barang di Jawa dan Sumatera milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus mengalami peningkatan. 

Naik 14,1 Persen, Bisnis Angkutan Barang KAI Tembus 52,6 Juta Ton. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Kinerja bisnis angkutan barang di Jawa dan Sumatera milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus mengalami peningkatan. 

Selama 2022, angkutan barang KAI hingga November telah mencapai 52,6 juta ton. Jumlah tersebut naik 14,1% dibanding periode yang sama 2021 sebanyak 46,1 juta ton.
 
VP Public Relations KAI, Joni Martinus, mengatakan angkutan barang KAI merupakan salah satu andalan perusahaan di saat angkutan penumpang sedang terus tumbuh secara bertahan pascapandemi.

"KAI melayani berbagai komoditi angkutan barang seperti peti kemas, batu bara, semen, BBM, CPO, pupuk, retail, dan lainnya. Angkutan barang menggunakan kereta api memiliki berbagai keunggulan seperti ketepatan waktu, keamanan, kapasitas besar, bebas pungutan liar, dan dikelola oleh SDM yang profesional," tutur Joni dalam keterangan resminya, Rabu (13/12/2022). 

Joni memaparkan, peningkatan tertinggi angkutan barang di 2022 terjadi pada komoditi batu bara yakni bertambah 5,8 juta ton atau naik 16% dari 35,3 juta ton menjadi 41,1 juta ton. 

Peningkatan juga terdapat pada angkutan peti kemas sebesar 687.000 ton atau naik 18% dari 3,7 juta ton menjadi 4,4 juta ton. 

"Tren positif pun terjadi pada komoditi lain seperti CPO, BBM, semen, retail, dan lainnya," ujarnya. 

Menurut dia, faktor tumbuhnya berbagai komoditas tersebut didorong oleh adanya penambahan sarana serta perjalanan kereta api barang. Untuk angkutan batu bara, KAI telah menambah sarana berupa gerbong-gerbong baru. Sedangkan pada angkutan peti kemas, KAI memperbanyak perjalanan KA-nya.

Lebih lanjut Joni mengatakan, angkutan barang KAI di Pulau Jawa hingga November 2022 didominasi oleh peti kemas sebesar 4,2 juta ton. Diikuti oleh angkutan BBM sebesar 1,5 juta ton, dan semen sebesar 1,3 juta ton. Adapun di Pulau Sumatera, angkutan barangnya didominasi oleh komoditi batu bara sebanyak 40,7 juta ton diikuti semen sebanyak 1,8 juta ton.
 
"Saat ini komposisi angkutan barang KAI memang lebih didominasi untuk angkutan di Pulau Sumatera dengan angkutan batu baranya. Sebesar 85% dari total volume angkutan barang KAI terdapat di Sumatera yakni 44,7 juta ton," terang Joni. 

Joni menyatakan, KAI akan terus berinovasi agar dapat meningkatkan volume dan kinerja angkutan barang menggunakan kereta api. Targetnya, volume sebesar 105 juta ton akan KAI angkut di 2027. 

"KAI akan menambah jumlah gerbong barang secara bertahap untuk mengakomodasi target peningkatan volume tersebut. KAI juga terus mencari potensi komoditas dan relasi angkutan barang baru," kata dia.



Inovasi lainnya yaitu KAI akan mengembangkan stasiun sebagai suatu ekosistem layanan untuk menyediakan jasa gudang transit berbasis rel. Adapun di bidang teknologi informasi, KAI akan mengembangkan sistem aplikasi yang akan memudahkan KAI dan mitra untuk dapat memonitor data serta pergerakan barangnya secara realtime.

Joni menegaskan KAI  siap berkontribusi maksimal dalam mendistribusikan logistik nasional dengan selamat, lancar, dan efisien. KAI juga mendukung program pemerintah yang akan memberlakukan Zero ODOL (over dimension over load) pada 2023. Kebijakan ini tentu akan berdampak positif terhadap keselamatan masyarakat khususnya pengguna jalan.

"Angkutan barang KAI hadir untuk dapat mendukung biaya logistik yang kompetitif dan mengurangi dampak eksternalitas seperti kemacetan, polusi, jalan-jalan yang rusak, serta meningkatkan daya saing global," kata Joni. (NIA)

SHARE