ECONOMICS

Naik 2 Persen, Arus Peti Kemas Pelindo Tembus 12,8 Juta TEUs

Ikhsan PSP 18/11/2022 17:17 WIB

Pelindo mencatatkan peningkatan kinerja arus peti kemas yang mencapai 12,8 juta TEUS pada kuartal III 2022.

Naik 2 Persen, Arus Peti Kemas Pelindo Tembus 12,8 Juta TEUs (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo mencatatkan peningkatan kinerja operasional pada Triwulan III 2022. 

Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono menyebut, arus peti kemas mencapai 12,8 juta TEUS atau meningkat sebesar 2 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021. 

Demikian juga arus barang yang terealisasi sebesar 116 juta Ton, tumbuh 6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, untuk arus kapal yang keluar masuk pelabuhan mencapai 882 juta GT atau tumbuh 1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 

Di sisi lain, arus penumpang mencapai 10.9 juta orang atau meningkat 98 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pelonggaran kebijakan pembatasan mobilisasi masyarakat dinilai menjadi faktor utama peningkatan arus penumpang tersebut.

“Kami berharap tren positif kinerja Pelindo akan terus berlanjut dan dapat target perusahaan yang telah ditetapkan hingga akhir tahun 2022 dapat terpenuhi,” ujar Arif dalam keterangan tertulis, Jumat (18/11/2022).

Menurutnya, hasil dari transformasi Pelindo pasca merger mulai terlihat dari peningkatan kinerja dan produktivitas bongkar muat peti kemas di sejumlah terminal peti kemas. Dimana peningkatan produktivitas bongkar muat diukur dengan parameter boks per kapal per jam (BSH) dan pengurangan port stay atau waktu sandar kapal di pelabuhan yang diukur dengan jumlah hari.  

“Bagi Pelindo, semakin pendeknya waktu sandar dan waktu bongkar muat membuat biaya operasional makin efisien, dan diharapkan trafik kapal dapat meningkat. Bagi pelanggan, baik shipping line maupun cargo owner juga dapat memetik manfaat efisiensi biaya dan business opportunity yang lebih besar,” terang Arif. 

Arif menjabarkan, di Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan dan TPK Makassar kini jumlah bongkar muat naik dari 20 boks per kapal per jam menjadi 34 hingga 45 boks, bahkan mencapai 60 boks saat optimum. 

Kecepatan bongkar muat itu membuat waktu sandar kapal pun dapat berkurang menjadi setengahnya, dari dua hari menjadi hanya satu hari. Peningkatan kinerja juga terjadi di TPK Ambon dan Sorong, di mana waktu sandar dapat berkurang dari dua hari menjadi satu hari. 

“Selain itu, seluruh pelayanan terminal peti kemas kami kedepannya akan memiliki standar pelayanan yang sama sesuai dengan kelas masing-masing, hal ini tentunya memudahkan kontrol dan monitoring baik bagi kami selaku operator maupun pengguna jasa kami,” tambah Arif Suhartono.  

Menandai satu tahun pasca penggabungan awal Oktober lalu, Pelindo meluncurkan sistem operasi pelabuhan peti kemas terintegrasi yang disebut Terminal Operating System (TOS) Nusantara. 

Sistem tersebut digunakan untuk merancang, mengendalikan, memantau, dan membuat laporan seluruh aktivitas pelabuhan seperti bongkar muat, penumpukan, relokasi, serta pengaturan gerbang (gate in - gate out). Sistem baru itu telah digunakan di Terminal Petikemas Tanjung Priok, Terminal Petikemas Makassar, dan secara bertahap akan dioperasikan pada terminal lain di Indonesia. 

“Standarisasi bisnis dan pelayanan kedepannya diharapkan dapat memberikan kontribusi pada penurunan biaya logistik secara bertahap. Pada akhirnya, efisiensi biaya logistik ini dapat membantu meningkatkan perekonomian nasional,” tutup Arif.

(DES)

SHARE