Naik 25 Persen, Investasi Hong Kong di RI Sebesar USD3,1 Miliar pada 2021
Konsul Jenderal RI Hong Kong, Ricky Suhendar menyampaikan bahwa realisasi Investasi Hong Kong pada tahun 2021 berada di urutan kedua setelah Singapura.
IDXChannel - Konsul Jenderal RI Hong Kong, Ricky Suhendar menyampaikan bahwa realisasi Investasi Hong Kong pada tahun 2021 berada di urutan kedua setelah Singapura atau naik satu peringkat dibandingkan tahun sebelumnya.
“Tercatat sebesar USD3.1 milliar naik sebesar 25,98 % dibanding tahun 2020,” kata Ricky sebagaimana dikutip di laman KJRI Hong Kong (15/12/2021).
Ia mengatakan meskipun ditengah kondisi pandemi Covid-19 yang melanda dunia, hubungan ekonomi Indonesia dan Hong Kong selama 2021 tumbuh dan terjalin dengan baik,” tambah Konjen Ricky.
Konjen Ricky mengatakan bahwa Presiden RI akan terus memimpin upaya Pemerintah dalam menjamin kepastian hukum dan meningkatkan kemudahan berusaha dan investasi di Indonesia, demikian ungkap Konjen Ricky.
“Komitmen Presiden Joko Widodo dan Pemerintah RI dalam melanjutkan agenda reformasi struktural, deregulasi, dan debirokratisasi investasi,” ujar Ricky.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menekankan beberapa industri prioritas Indonesia antara lain sektor digital, bidang kesehatan dan green economy.
“Berbagai peluang investasi antara lain hilirisasi sumber daya mineral, pengembangan baterai lithium, transportasi, energi terbarukan dan pengurangan emisi karbon (GHG) dengan tetap memperhatikan prinsip penggunaan tenaga kerja lokal, ramah lingkungan, penambahan nilai dan transfer teknologi,” ujar Luhut.
Investor Hong Kong yakni Stanley Wong, Senior Deputy Financial Officer Road King Infrastructure Ltd, perusahaan investasi asal Hong Kong telah melakukan investasi pada beberapa ruas tol di Indonesia, seperti proyek tol trans Jawa dan proyek tol trans Sumatra.
“Indonesia menjadi salah satu negara fokus bagi investor Hong Kong dalam menanamkan investasinya akibat makin membaik dan makin menariknya iklim investasi Indonesia dibandingkan dengan negara pesaing di Asia lainnya,” ujar Stanley.
Sebanyak 100 investor terkemuka dan pengusaha potensial yang di Hong Kong turut hadir secara tatap muka, serta dihadiri secara daring oleh para keynote speaker dan narasumber antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jaksa Agung RI, dan Menteri Investasi/BKPM yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro BKPM. Para hadirin turut menyimak dengan seksama penjelasan rinci dari Wakil Jaksa Agung RI dan Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM. (TIA)