Naik Bus di Terminal kalideres Wajib Bawa Bukti Vaksin, Penumpang Turun 50 Persen
Pengelola Terminal Kalideres, Jakarta Barat mewajibkan seluruh awak bus serta calon penumpang menunjukkan sertifikat vaksin sebelum melakukan perjalanan.
IDXChannel - Pihak pengelola Terminal Kalideres, Jakarta Barat mewajibkan seluruh awak bus serta calon penumpang menunjukkan sertifikat vaksin sebelum melakukan perjalanan selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kebijakan Masyarakat (PPKM).
Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnaen mengatakan, pihahnya rutin melakukan pengawasan dan pemeriksaan sertifikat vaksin dengan mendatangi penumpang dan awak bus yang sudah berada di dalam armada. "Iya, kan pas mobilnya mau keluar kita periksa," kata Revi kepada wartawan, Senin (9/8/2021).
Tak dipungkiri, banyak calon penumpang yang keberatan dengan aturan ini. Sebab, di Jakarta masih ada masyarakat yang belum mendapat antrean vaksinasi atau alasan memiliki komorbit lain.
Revi mengatakan, bagi calon penumpang yang belum memunyai sertifikat vaksin boleh menggunakan surat keterangan dokter sebagai bukti.
"Kalau dia punya penyakit gula, darah tinggi atau penyakit lain memang kan engga boleh (divaksin) tuh. Selama ini ada yang gitu, si calon penumpang nunjukkin surat keterangan dokter itu sebelum mau berangkat ditambah dengan hasil surat antigen negatif," tutur Revi.
Revi menjelaskan, bagi calon penumpang yang sudah terlanjur membeli tiket namun jika calon penumpang itu belum mengetahui aturan wajib memiliki sertifikat vaksin, maka tiket yang sudah dibeli akan dikembalikan 100 persen.
"Tapi sekarang engga ada kasus yang begitu, soalnya tiap masing-masing po di loket sudah kita kasih tahu," imbuhnya.
Alami Penurunan
Diakui Revi, selama pemberlakuan aturan ini, terjadi penurunan jumlah penumpang yang signifikan. Revi menyebut, rata-rata calon penumpang yang berangkat per harinya hanya 50 orang.
"Itu tujuannya kemarin banyak Jawa Tengah (Jateng) dan Lampung. Tapi sekarang-sekarang ini banyak ke tujuan Padang. Yang Jateng sama lampung berkurang," tuturnya.
Revi mengungkapkan, dirinya sudah mengajukan permohonan ke Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk membuat gerai vaksinasi di Terminal Kalideres. Inisiasi ini ia lakukan demi mempermudah calon penumpang yang belum divaksin.
Namun, karena alasan terbatasnya tenaga kesehatan. Hingga saat ini belum diizinkan.
"Waktu itu kita udah ngajuin permohonan tapi belum ada jawaban. Tapi karena tenaga medisnya sekarang fokus ke kecamatan, kelurahan dan polsek-polsek yang daerah vaksinasinya rendah. jadi terbatas petugas medisnyaa, kecuali yang di kampung rambutan yang udah ada," tukasnya. (TIA)