Naik Kapal Phinisi, Sandiaga Uno Share Pengalaman Berlayar ke Pulau Ranca
Kapal phinisi ini berlayar ke Pulau Rinca dengan jarak tempuh 2-3 jam dari Marina Labuan Bajo.
IDXChannel - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menceritakan pengalaman serunya saat berlayar ke Pulau Rinca menggunakan kapal phinisi di perairan Taman Nasional Komodo Nusa Tenggara Timur. Kapal phinisi ini berlayar ke Pulau Rinca dengan jarak tempuh 2-3 jam dari Marina Labuan Bajo.
"Saya berada di atas kapal phinisi milik Plataran yaitu Kapal Malayeka bersama rombongan Presiden, yang memberikan sensasi luar biasa, keindahan alam Labuan Bajo, yang diharapkan menjadi daya tarik super prioritas untuk membangkitkan ekonomi, membuka peluang usaha dan lapangan kerja untuk kesejahteraan masyarakat,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip oleh MPI, Minggu (24/7/22).
Sandiaga mengatakan bahwa menggunakan phinisi menjadi salah satu atraksi tersendiri bagi wisatawan yang ingin datang ke Labuan Bajo. Hal ini dikarenakan dengan berlayar wisatawan dapat melihat keindahan alam dan budaya dengan lanskap gugusan pulau yang berada di sisi kanan kirinya.
Wisatawan bisa berlayar menggunakan kapal phinisi untuk mengunjungi beberapa destinasi unggulan di sekitar mulai dari berenang di Pink Beach, trekking di pulau Pasar, diving di Batu Bolong, snorkeling di Siaba berfoto di Taka Makasar, hingga melihat ribuan kelelawar keluar saat matahari tenggelam di Pulau Kalong.
Menparekraf menambahkan beragam aktivitas juga bisa dilakukan saat berlayar sambil menikmati keindahan alam, seperti makan siang, rapat, hingga membuat konten video promosi pariwisata.
“Super keren banget, view dapat dan sensasinya luar biasa. Tadi selama sailing ke Pulau Rinca juga bisa melakukan beberapa aktivitas selain makan siang, ada beberapa rapat, dan juga pembuatan konten-konten untuk mempromosikan pariwisata di Labuan Bajo dan Flores,” ujarnya.
Menparekraf Sandiaga melaporkan kepada Presiden Jokowi, bahwa berlayar ini merupakan bagian dari atraksi wisata bahari yang mampu menjadi magnet wisatawan untuk berkunjung ke Labuan Bajo.
“Saya juga menjelaskan ke Presiden kalau ini bagian dari wisata bahari, eco tourism dan kita juga bekerja sama dengan beberapa penyedia jasa perjalananan bahwa ke Labuan Bajo harus disertakan kegiatan ramah lingkungan seperti menanam pohon, menanam mangrove melalui program carbon footprint yang sudah disediakan oleh Kemenparekraf,” jelasnya.
(DES)