ECONOMICS

Nasib Sektor Bisnis di Bandara Ahmad Yani Sejak Tak Lagi Berstatus Internasional

Eka Setiawan/Kontri 17/02/2025 16:40 WIB

Dicabutnya status internasional itu berdampak pada sektor bisnis di sana. Meski aktivitas bandara normal, namun puluhan tenant di kawasan itu terlihat sepi.

Nasib Sektor Bisnis di Bandara Ahmad Yani Sejak Tak Lagi Berstatus Internasional. (Foto Eka S/MPI)

IDXChannel – Penerbangan internasional di Bandara Ahmad Yani Semarang ditutup total usai pandemi Covid-19. Bandara kebanggaan masyarakat Kota Semarang itu kini hanya melayani penerbangan domestik.

Dicabutnya status internasional itu berdampak pada sektor bisnis di sana. Meski aktivitas bandara normal, namun puluhan tenant di kawasan itu terlihat sepi.

Salah satu penjaga toko di sana, Danang asal Bali, mengemukakan ada hari-hari tertentu bandara tampak ramai, namun jumlah pengunjung yang berbelanja masih sepi.

“Sepertinya belum ada terobosan pihak bandara meningkatkan arus penumpang, kalau fasilitasnya di sini memang lengkap,” kata dia, Senin (17/2/2025). 

Dampak sepinya bandara penumpang ini juga terlihat dari papan reklame kosong di kompleks bandara itu. Baik di luar, gerbang utama ataupun di dalam, papan iklan banyak tak terisi.

Ini juga mengisyaratkan sektor iklan di kawasan bandara itu makin meredup. Informasi yang dihimpun, mahalnya sewa reklame dan videotron di sana tak sebanding dengan hasil, karena memang aktivitasnya tak terlalu ramai.

“Mudah-mudahan pihak bandara membuat gebrakan agar sektor bisnis bergairah,” katanya.

Salah satu penumpang dari Jakarta bernama Andi Irawan, menyebut Bandara Ahmad Yani memang saat ini jauh lebih baik dibanding sebelumnya, dari segi fasilitas, lokasi maupun infrastruktur. Dia mengaku sering berkunjung ke Semarang, merasakan jumlah penumpang makin sedikit.

Penerbangan internasional di sana kembali dibuka, sehingga bisa membawa angin segar bagi komunitas bisnis yang mengandalkan keramaian bandara.

Sementara, pada konteks periklanan di Bandara Ahmad Yani satu-satunya pemegang konsesinya adalah PT Alumaga, sejak 2019 baik kawasan dalam ataupun luar bandara. Pada 2019, saat itu status Bandara Ahmad Yani Semarang adalah bandara internasional, namun saat ini turun status menjadi bandara domestik.

“PT Alumaga masih menjadi partnership pengelolaan iklan di Bandara Ahmad Yani Semarang,” ujar Stakeholder Relation Department Head PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang Ahmad Zulfian Noor saat dikonfirmasi.

Dia mendorong para tenant untuk bisa meningkatkan omzet dengan menggelar berbagai event yang menarik, misalnya event tematik.

“Kami bisa siapkan musik di lobi, juga siapkan tim khusus pembinaan para tenant,” ujarnya.

(Dhera Arizona)

SHARE