ECONOMICS

Negara dengan Pertumbuhan Ekonomi Tercepat di 2024

Zalfa Amelia/Magang 25/10/2023 11:48 WIB

Sejumlah negara Afrika Sub-Sahara dan Asia Pasifik mendominasi daftar negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia.

Negara dengan Pertumbuhan Ekonomi Tercepat di 2024. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Sejumlah negara Afrika Sub-Sahara dan Asia Pasifik mendominasi daftar negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Banyak di antaranya merupakan negara-negara kecil.

Berdasarkan data World Economic Outlook 2023 IMF sebagaimana dilansir dari Visual Capitalist, Rabu (25/10/2023) perkiraan pertumbuhan PDB Makau pada 2024 menjadi yang tertinggi, yakni tumbuh 27,2 persen.

Perekonomian Makau sangat bergantung pada pariwisata, industri ini mewakili lebih dari 60 persen lapangan pekerjaan, serta menyumbang sekitar 70 persen dari PDB-nya.

Lalu, negara mana saja yang akan mengalami pertumbuhan ekonomi paling tinggi di 2024? (Lihat tabel di bawah.)

Guyana adalah satu-satunya negara bagian Amerika yang masuk ke dalam daftar perkiraan pertumbuhan PDB 2024 dengan pertumbuhan sebesar 26,6 pesen. Dengan populasi hanya 815.000, Guyana diperkirakan akan menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat kedua pada 2024.

Menariknya, negara ini merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia tahun lalu, dengan peningkatan PDB sebesar 62 persen, dan kemungkinan besar akan kembali meraih predikat tersebut di tahun ini dengan perkiraan pertumbuhan sebesar 37 persen. Pertumbuhan ini sebagian besar didorong oleh peningkatan ekspor minyak dari Blok Stabroek.

Perekonomian dengan perkiraan pertumbuhan tercepat di Asia selanjutnya adalah Palau (+12,4 persen) dan India (+6,3 persen).

Catatan saja, Palau adalah sebuah negara kecil yang terdiri dari 340 pulau, dengan luas wilayah 180 mil persegi (466 kilometer persegi). Menurut Departemen Luar Negeri AS, 40 persen dari PDB Palau berasal dari sektor pariwisata.

Wilayah Afrika Sub-Sahara menyumbang setengah dari daftar dengan Niger (+11,1 persen) dan Senegal (+8,8 persen) memimpin.

Kudeta militer baru-baru ini dapat memiliki implikasi serius pada pertumbuhan ekonomi Niger di masa depan. Ladang minyak Agadem di negara ini, yang mayoritas dimiliki oleh China National Petroleum Corporation (CNPC), dapat mengalami gangguan ekspor sebagai akibat dari sanksi-sanksi global.

Perekonomian Senegal juga terkait dengan industri minyak, yang berarti pertumbuhannya dapat berfluktuasi di tahun-tahun mendatang.

Sementara negara-negara Asia Tenggara lainnya yang masuk dalam daftar 20 besar, seperti Filipina dan Vietnam diperkirakan akan tumbuh masing-masing 5,9 dan 5,8 persen. (ADF)

SHARE