ECONOMICS

Ngeri! Dahlan Iskan Sebut Banyak BUMN Mirip Mayat Hidup

Suparjo Ramalan 06/02/2021 09:45 WIB

Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan menuturkan, banyak perusahaan negara yang masih menjadi 'mayat hidup'.

Ngeri! Dahlan Iskan Sebut Banyak BUMN Mirip Mayat Hidup (FOTO: MNC Media)

IDXChannel -  Kementerian BUMN tengah mengkonsolidasikan sejumlah perseroan pelat merah. Langkah itu untuk merampingkan sebagian perusahaan yang tidak lagi menguntungkan negara.  

Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan menuturkan, banyak perusahaan negara yang masih menjadi 'mayat hidup'. Pernyataan itu ditujuhkan kepada badan usaha yang operasional tidak lagi berjalan dan cenderung merugi namun, belum dilebur atau dihapus. 

Bahkan, ada perseroan yang dia nilai tidak layak disebut BUMN karena omset dan skala usahanya terlalu kecil. 

"Banyak perusahaan BUMN yang tidak bisa disebut BUMN karena omset dan skala usahanya terlalu kecil yang sebaiknya, menurut saya, bahkan ada yang sebetulnya sudah tidak layak disebut perusahan. yang seperti itu sudah matikan saja, ibaratnya itu sebetulnya sudah menjadi mayat tapi belum dikubur, sehingga namanya tetapi masih hidup sebagai BUMN," ujar dia di Jakarta, Jumat (5/2/2021).  

Dahlan mendukung penuh upaya konsolidasi badan usaha yang dilakukan Menteri BUMN, Erick Thohir. Di mana, pemerintah berencana merampingkan perusahaan plat merah hingga tersisa 40 saja. Saat ini, jumlah perusahaan tercatat 107.  

"Saya kira setiap Menteri BUMN, siapa pun itu, akan selalu mengutamakan konsolidasi dengan kesadaran penuh bahwa jumlah perusahaan BUMN ini terlalu banyak  tidak masuk akal karena itu harus konsolidasi, tinggal polanya saja, terserah. Dulu ada ide seperti Temasek super holding," katanya.

Mantan Bos Inter Milan juga telah selesai menyusun klasterisasi BUMN dari 27 menjadi 12 klaster, di mana masing-masing Wakil Menteri BUMN menaungi enam klaster.  

Tidak cukup di situ saja, sebagai langkah transformasi, Erick terus membentuk Holding BUMN. Penyusunan sendiri akan dipayungi oleh Peraturan Pemerintah (PP) perihal pembentukan holding-holding BUMN. Beleid ini ditargetkan rampung antara hingga 2 tahun mendatang. 

Dahlan menilai langkah Erick cukup realistik. Dengan kata lain, pembentukan holding lebih memungkinkan daripada membentuk super holding.  

"Kalau saya sih yang paling realistis adalah dibentuk holding, tidak mungkin super holding satu begitu, ya realisasinya mungkin 18 atau 20 (Holding), maksimum 25 holding BUMN begitu, yang lain lain di grop-in (dimasukan) berdasarkan core busines atau kriteria tertentu, yang terpenting adalah melakukan konsolidasi ini," tutur dia.  (sandy)

SHARE