Nias Utara Ekspor Perdana 74 Ton Kelapa Segar ke China
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, berharap ke depannya Nias Utara bisa mengekspor kopra ke China sehingga masyarakat bisa mendapatkan pekerjaan.
IDXChannel - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, melepas ekspor perdana kelapa segar dari Kabupaten Nias Utara ke Kota Hainan di China sebanyak 74 ton. Jumlah tersebut bakal terus ditingkatkan hingga 8 juta butir kelapa segar.
Kelapa segar yang diekspor ke Tiongkok merupakan hasil dari BUMDes Nias Utara binaan Desa Sejahtera Astra (DSA) di Nias Utara. Pelepasan ekspor perdana ini dilakukan di Pelabuhan Angin, Kota Gunungsitoli, Kepulauan Nias, Sumatera Utara pada Rabu (8/3/2023).
“Selamat kepada Nias Utara, terima kasih Pak Bupati, PT Astra dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang membina desa-desa di sini, mudah-mudahan ke depan kita bisa lebih menggali potensi lain dari Nias,” kata Edy, Rabu (7/3/2023).
Edy berharap ekspor kelapa segar ini mampu meningkatkan pendapatan masyarakat Nias. “Tujuan kita untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita, saat ini kelapa segar, nanti ke depan kita harus bisa mengekspor bukan barang mentah lagi, kita ekspor kopra jadi masyarakat saya di sini mendapat pekerjaan,” ujarnya.
Selain itu, Edy memberikan perhatian khusus kepada Pulau Nias soal infrastruktur jalan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut mengalokasikan anggaran Rp200 Miliar untuk membenahi infrastruktur jalan di pulau Nias.
“Rp200 Miliar kita siapkan untuk pembangunan infrastruktur jalan di Pulau Nias dan tahun ini harus selesai karena ini sangat penting untuk menunjang perkembangan Nias, logistik, dan memakmurkan rakyat di sini,” kata Edy Rahmayadi.
Dia berharap potensi-potensi di Pulau Nias terus digali, apalagi Nias terpisah lautan dari Pulau Sumatera. Kondisi geografis ini, menurut Edy Rahmayadi, membuat Nias harus bisa mandiri pangan agar bisa berkembang lebih cepat.
“Kondisi geografis Nias terpisah dengan Sumatera, karena itu Nias harus bisa mandiri secara pangan, kalau tidak untuk mengimpor bahan pangan ke Nias, cost-nya sangat mahal,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, hadir pula Bupati Nias Utara Amizaro Waruwu dan Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Harlina Sulistyorini. Hadir juga jajaran PT Astra, OPD Pemprov Sumut dan Pemkab Nias Utara.
(FRI)