Nigeria Tuding Tokoh Agama di Balik Raibnya Minyak hingga 200 Ribu Barel per Hari
tudingan Kyari yang menyangkut keberadaan masjid dan gereja memantik reaksi keras di antara kelompok-kelompok agama di Negeria.
IDXChannel - Nigerian tengah dipusingkan dengan praktik pencurian minyak yang melibatkan kelompok-kelompok terorganisir, dan terkadang bekerja sama dengan masyarakat setempat.
Nigeria National Petroleum Corp (NNPC) melaporkan bahwa secara rata-rata pasokan minyak mentah yang raib dicuri mencapai 200.000 barel per hari. Ditengarai, para oknum tokoh gereja dan masjid setempat berada di balik pencurian tersebut.
Konon, para tokoh agama itu sengaja menjadikan tempat-tempat ibadah itu sebagai lokasi menyimpan bahan bakar curian, sehingga dianggap relatif aman dan tersembunyi dari pengawasan petugas keamanan.
Direktur utama NNPC, Mele Kyari, mengatakan bahwa pencuri berasal dari semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Tak tanggung-tanggung, 95 persen minyak Nigeria yang diproduksi di Terminal Bonny diklaim Kyari telah habis dicuri.
“Kami memiliki visibilitas di hampir semua yang kami miliki, terutama pada platform keamanan. Saat ini ada 122 penangkapan, dan mereka akan diadili. Sekitar 11 kapal, 30 speed boat telah ditangkap, 179 perahu kayu dan kemudian 37 truk,” ujar Kyari, sebagaimana dilansir Voa News, Selasa (06/09/22).
Tak hanya itu, Kyari juga mengklaim bahwa petugas keamanan telah menemukan hampir 36 juta liter minyak mentah dan sekitar 22 juta liter solar. Para petugas juga telah menemukan beberapa bensin dan minyak tanah.
Kyari menekankan bahwa kegiatan pencurian minyak massal dan perusakan pipa ini dapat menyebabkan kerugian besar terhadap negara, serta dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang tidak dapat ditebus.
Praktis, tudingan Kyari yang menyangkut keberadaan masjid dan gereja memantik reaksi keras di antara kelompok-kelompok agama di Negeria. Seorang juru bicara masyarakat Katolik Nigeria, Michael Umoh, meminta kepada seluruh perusahaan minyak di Nigeria agar lebih hati-hati dalam melontarkan pendapat.
"Mereka harus (berbicara) spesifik. Bahkan untuk tuduhan-tuduhan yang mereka lemparkan, bahwa para pemimpin agama menjadi bagian darinya (pencurian itu). Jika ada atom (bagian) kebenaran di dalamnya (tuduhan itu), tidak akan mungkin (terjadi) jika pemerintah bertanggung jawab dan melakukan tugasnya dengan baik selama ini," ujar Umoh, dalam laporan tersebut.
Menurut Umoh, tuduhan NNPC sengaja dilontarkan untuk memantik gangguan dan ketidaknyamanan di masyarakat sekitar wilayah kilang minyak. Bahkan, Umoh menuding balik bahwa tuduhan itu disampaikan tanpa pihak NNPC mengerti dengan benar sosok-sosok yang dianggapnya bersalah tersebut.
“Kami bahkan tidak ingin mulai (menyatakan) tidak setuju dengannya (tuduhan itu), sampai mereka benar-benar bisa menjelaskan apa yang dia maksud. Terkadang mereka dengan mudah menyebut nama 'pemimpin agama' tapi dengan karakter yang sangat buruk,” tegas Umoh. (TSA)
Penulis: Bayu Rama