ECONOMICS

Nilai Ekspor Perikanan Tembus USD6,24 Miliar, Potensi Ekonomi Biru Makin Besar?   

Dovana Hasiana/MPI 26/02/2023 11:20 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut nilai ekspor perikanan di Indonesia tembus USD6,24 miliar.

Nilai Ekspor Perikanan Tembus USD6,24 Miliar, Potensi Ekonomi Biru Makin Besar?   (Foto: KKP)

IDXChannel - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut nilai ekspor perikanan di Indonesia tembus USD6,24 miliar. 

Potensi ini akan mendukung kebijakan ekonomi biru khususnya menjaga kesehatan laut dan mempercepat ekonomi laut yang berkelanjutan. 

Terdapat lima program utama dalam kebijakan tersebut. Pertama, Penambahan luas kawasan konservasi laut. Dalam program ini, pihaknya mengatakan akan memperluas dan menetapkan kawasan konservasi baru setiap tahun, melindungi kawasan cadangan karbon, melindungi keanekaragaman hayati, meningkatkan kualitas kawasan konservasi dan melibatkan masyarakat di kawasan konservasi untuk mengelola dan menjaga kawasan

“Target yang ingin kami capai adalah menambah dan memperluas kawasan konservasi laut menjadi 30% pada tahun 2045, yaitu mencapai 97,5 juta hektar kawasan konservasi laut,” ujar Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono dalam Rapat Kerja Nasional DPP IKA Undip 2023 di Jakarta, Sabtu (25/2/2023).

Program kedua adalah penangkapan ikan terukur berbasis kuota dengan strategi penangkapan ikan berdasarkan kuota penangkapan (output control) dan zona penangkapan, mendaratkan ikan pada pelabuhan perikanan yang ditetapkan sesuai dengan izin yang diberikan, sistem pendataan dengan teknologi informasi, pengawasan terintegrasi berbasis satelit, dan spasial, peningkatan nilai tambah dan akses pasar, pemberdayaan nelayan lokal dan pembangunan kampung nelayan maju

“Kebijakan penangkapan ikan terukur akan memberikan multiplier effect kepada ekonomi, seperti kebutuhan tenaga kerja, industri perikanan dan aktivitas perikanan lainnya,” ujarnya 

Sakti melanjutkan, program ketiga adalah pengembangan budidaya laut, pesisir, dan darat secara berkelanjutan. “Kebijakan ini akan mendorong budidaya berkelanjutan dan ramah lingkungan, serta fokus pada komoditas unggulan seperti udang, kepiting, lobster, rumput laut dan nila,” ujarnya. 

Strategi keempat adalah pengelolaan dan pengawasan pesisir dan pulau - pulau kecil, salah satunya dilakukan dengan memberikan regulasi perlindungan kawasan tersebut. 

“Target yang ingin dicapai adalah memperbaiki pulau kecil yang rusak, melindungi ekosistem pulau - pulau kecil terluar, membatasi pemanfaatan ekstraktif, dan monitoring serta evaluasi,” 

Terakhir, Sakti mengatakan program terakhir berfokus pada pembersihan sampah plastik di laut dengan target bebas sampah di tahun 2040 dan membentuk ekonomi sirkuler dalam penanganan sampah plastik. 

“Saya mengharapkan adanya sinergi dan kolaborasi yang baik antara KKP dan IKA Undip dalam optimalisasi pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan untuk meningkatkan kontribusi pertumbuhan ekonomi nasional,” pungkasnya. 

(DES)

SHARE