ECONOMICS

Nilai Tukar Petani Januari 2024 Jadi 118,27, Naik 0,43 persen

Atikah Umiyani/MPI 01/02/2024 14:48 WIB

BPS mengumumkan Nilai Tukar Petani (NTP) nasional naik 0,43 persen pada Januari 2024.

BPS mengumumkan Nilai Tukar Petani (NTP) nasional naik 0,43 persen pada Januari 2024.

IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Nilai Tukar Petani (NTP) nasional naik 0,43 persen pada Januari 2024. Angka ini mencapai 118,27 dibanding bulan sebelumnya. 

Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,69 persen lebih tinggi dibandingkan kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,26 persen. 

Kenaikan NTP Januari 2024 dipengaruhi oleh naiknya NTP di dua subsektor pertanian, yaitu Subsektor Tanaman Pangan sebesar 1,66 persen; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebear 0,69 persen. 

Sementara itu, NTP pada tiga subsektor lainnya mengalami penurunan yaitu Subsektor Tanaman Holtikultura sebesar 4,47 persen; Subsektor Peternakan sebesar 0,37 persen; dan Subsektor Perikanan sebesar 0,91 persen.

"Per Januari 2024, NTP Sulawesi Utara mengalami kenaikan tertinggi 2,69 persen dibandingkan kenaikan NTP Provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Kalimantan Utara mengalami penurunan terbesar (1,05 persen) dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya," kata Amalia, Kamis (1/2/2024).

Amalia menambahkan, pada Januari 2024 terjadi kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Indonesia sebesar 0,20 persen yang utamanya disebabkan oleh kenaikan indeks pada seluruh kelompok pengeluaran. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Januari 2024 sebesar 120,03 atau naik 0,28 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.

Dia melanjutkan, penurunan indeks harga yang diterima pertani nasional pada Januari 2024 disebabkan oleh turunnnya indeks harga yang diterima pertani pada kelompok penyurunan nilai tukar petani tanaman pangan, yaitu kelompok sayur-sayuran (khususnya komoditas cabai rawit dan cabai merah) sebesar 5,47 persen. 

"Sedangkan dua komoditas lainya mengalami kenaikan yaitu kelompok buah-buahan khususnya komoditas manggga, salak dan pisang sebsar 0,16 persen dan kelompok tanaman obat khusunya komoditas kencur dan jahe sebesar 1,56 persen," katanya.

Lebih lanjut Amalia mengatakan, kenaikan NTP Januari 2024 disebabkan oleh kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian lebih tinggi dibandingkan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun biaya produksi dan penambahan barang modal.

(NIY)

SHARE