Ojek Pengkolan sampai Supir Bajaj Kena Imbas Sepinya Pasar Tanah Abang
Sepinya Pasar Tanah Abang dari pengunjung sangat berdampak pada orang-orang yang mencari rezeki disekitaran pasar grosis terbesar di Jakarta.
IDXChannel - Sepinya Pasar Tanah Abang dari pengunjung sangat berdampak pada orang-orang yang mencari rezeki disekitaran pasar grosis terbesar di Jakarta. Selain pedagang, para pekerja serabutan seperti kuli panggul pun ikut merasakan dampaknya.
Selain itu, para pekerja transportasi umum seperti ojek pangkalan dan supir bajaj ikut merasakan dampak sepinya Pasar Tanah Abang.
Salah satu supir bajaj yang biasa mengais rezeki di kawasan Tanah Abang adalah Taufik (57) yang mengalami penurunan pendapatan yang sangat signifikan.
Taufik mengatakan, sejak sepinya Pasar Tanah Abang yang tadinya penghasilannya mencapai Rp700 sampai Rp800 ribu perhari kini hanya mendapatkan Rp150 ribu sampao Rp200 ribu saja.
"Penghasilan bisa mencapai Rp700 ribu atau Rp800 ribu sehari, kalau sekarang Rp100 ribu sampai Rp150 ribu itu udah banyak," kata Taufik saat ditemui di depan Pasar Tanah Abang Blok A, Sabtu (16/9/2023)
Taufik mengatakan dirinya selaku supir transportasi umum sangat terpengaruh dengan sepinya Pasar Tanah Abang, ditambah persaingannya dengan taksi ataupun ojek online.
"Kalo untuk kendaraan umum seperti bajay ngaruh banget, selain itu juga transportasi online, itu juga pengaruh besar," kata Taufik.
Di sisi lain, seorang tukang ojek Tua (71) mengalami hal yang sama, yakni merasakan dampak dari sepinya Pasar Tanah Abang sehingga jarang mendapatkan orderan antar penumpang
"Itu pengaruh, saya kan opang nih jadi setiap hari kalo lagi rame biasanya dapet Rp100 ribu ya kalau sepi di bawa Rp100 ribu. Pernah dari pagi sampai jam 18.00 sore pernah ga dapet sama sekali," kata Tua.
(SLF)