OJK Siapkan Rencana Implementasi Perdagangan Karbon
OJK bakal menggandeng sejumlah kementerian untuk mengkaji dan merencanakan implementasi perdagangan karbon.
IDXChannel – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung upaya menekan emisi karbon. Lembaga tersebut pun bakal menggandeng sejumlah kementerian untuk merencanakan implementasi perdagangan karbon.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi mengatakan, regulator juga sedang berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, dan Kementerian Keuangan.
"Kita tunggu penunjukan dalam hal ini kementerian terkait seperti KLHK, karbon sebagai securities. Kami terus koordinasi dengan kementerian terkait dan SRO,” ungkap Inarno dalam konferensi pers peringatan 45 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia, Rabu (10/8/2022).
Sebagaimana diketahui, perdagangan emisi karbon merupakan bentuk perdagangan emisi yang dengan khusus menargetkan karbon dioksida dalam satuan ton dan sudah menjadi perdagangan emisi terbesar.
Perdagangan tersebut bekerja dengan menetapkan batas secara kuantitatif yang dihasilkan oleh penghasil emisi.
Melalui program ini, suatu negara yang memproduksi emisi karbon lebih banyak dapat mengeluarkan emisi tersebut dari negaranya. Sedangkan negara yang memiliki emisi lebih sedikit bisa menjual hak menghasilkan emisi sesuai batasnya ke negara atau wilayah lainnya.
Selain itu, menurut Direktur Utama BEI Iman Rachman menyatakan, BEI saat ini dengan OJK sedang melakukan kajian bersama mengenai mekanisme perdagangan karbon mengingat ini adalah yang pertama kali di Indonesia.
Harapannya, dalam sepuluh pekan ke depan, kajian ini sudah rampung. BEI juga menunjuk konsultan untuk melakukan kajian bagaimana perdagangan karbon dilakukan di negara-negara lainnya, termasuk mengaji dari sisi penawaran (supply) dan permintaan (demand).
"SRO siap apabila ditunjuk untuk melaksanakan carbon trading, apakah kita siapkan sistem yang ada, (melalui) penjaminan KPEI-KSEI. Apakah langsung dilakukan bursa atau terpisah di bursa efek, semua kajian itu kita lakukan SRO dengan OJK," kata Iman.
(FRI)