Okupansi Hotel di Kota Ini Cuma 75 Persen saat Libur Nataru 2024
Tingkat okupansi kamar hotel dan villa di Kota Batu, Malang, tercatat mengalami penurunan di masa libur Nataru periode 20-29 Desember 2024.
IDXChannel - Tingkat okupansi kamar hotel dan villa di Kota Batu, Malang, tercatat mengalami penurunan di masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) periode 20-29 Desember 2024.
Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu Dece Diah menyatakan, persentase tingkat okupansi kamar hotel dan villa di Kota Batu, mencapai 50-75 persen. Jumlah ini disebutnya memang masih tergolong rendah darı perkiraan awal.
"Persentase reservasi tanggal 20-29 Desember itu 50-75 persen okupansinya. Rata-rata itu tanggal 25-29 Desember yang lumayan ramai," kata Dece Diah saat dikonfirmasi pada Sabtu (21/12/2024).
Perbandingan terbalik justru yang terjadi pada pemesanan kamar untuk tipe villa di beberapa hotel anggota PHRI Kota Batu. Darı data laporan mereka terjadi penurunan hingga 40 persen pemesanan kamar tipe villanya.
"Kami ambil sampling dari hotel bintang dan non bintang itu, ada beberapa yang bilang 40 persen demand turun, jadi ada kesulitan menjual vila di area hotel," kata dia.
Penurunan ini, kata dia, karena masyarakat biasanya memilih untuk memesan kamar di detik-detik akhir melalui Online Travel Agency (OTA) atau pemesanan tiket online. Apalagi diakui pasca Covid-19 dan adanya gejolak ekonomi, tamu-tamu yang datang tidak seperti dahulu.
"Kalau setelah Covid memang tamu tidak seperti dulu. Kecenderungan tamu setiap tahun berubah. Kalau di Kota Batu tidak ada sesuatu yang baru, atau kadang tamu itu masih wait and see, karena rata-rata tamu memesan lewat OTA dan lain-lain, dan itu harganya masih dinamis dan ada fasilitas apa," kata dia.
Tingkat okupansi tinggi juga belum terasa di malam tahun baru. Namun, dia tetap optimistis calon konsumen akan memesan di detik-detik akhir melalui OTA.
"Kalau tahun baru memang masih belum terlihat, malah pemesanannya sedikit-sedikit. Mengalami penurunan tahun ini, agak susah dan lambat," ujarnya.
Di sisi lain, Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata menyampaikan, ada sebanyak 27 titik hotel dan tempat wisata, yang mengajukan izin mengadakan kegiatan di malam tahun baru. Acara perayaan pergantian malam tahun baru, ini untuk menarik minat wisatawan darı berbagai daerah berkunjung ke Kota Batu.
"Untuk fokus pengamanannya pada malam pergantian tahun baru, ada beberapa jumlah event yaitu 27 event skala nasional," katanya.
Meski demikian, Andi juga mengingatkan agar masyarakat juga tidak memfokuskan merayakan malam tahun baru di satu titik saja di Kota Batu. Sebab, berbicara satu wilayah di Malang Raya, ada beberapa tempat wisata dan kegiatan lain di Kota Malang dan Kabupaten Malang, yang diadakan di malam pergantian tahun.
"Saya mengimbau kepada warga masyarakat Kota Batu juga warga Indonesia, jadi wisata pada pergantian tahun baru tidak hanya ada di Kota Batu," katanya.
"Di Malang sendiri dengan wisata kulinernya dengan tempat-tempat penginapannya, Malang Kabupaten dengan tempat wisata alam maupun yang buatan. Ini kita menghimbau supaya tidak terkonsentrasi di satu titik," ujar dia.
(Dhera Arizona)