Openspace Ventures Siap Suntik Dana ke Startup RI pada 2025
erusahaan modal ventura asal Singapura, Openspace Ventures siap menyuntik dana ke perusahaan rintisan di sektor teknologi (tech startup) di Tanah Air pada 2025.
IDXChannel - Perusahaan modal ventura asal Singapura, Openspace Ventures siap menyuntik dana ke perusahaan rintisan di sektor teknologi (tech startup) di Tanah Air pada 2025. Pendanaan ini setelah menurunnya sejumlah pembiayaan perusahaan modal ventura (PMV) sepanjang 2024.
Executive Director Openspace Ventures, Ayu Tanoesoedibjo mengatakan, perusahaan sudah melaksanakan pembicaraan dengan beberapa startup di Indonesia perihal pendanaan yang bakal digelontorkan.
Bahkan, Openspace punya modal baru untuk dikerjasamakan dengan perusahaan rintisan.
“Sebagai modal Ventura kita punya fund yang baru yang sudah siap untuk memberikan pendanaan. Jadi ya kita sangat mengharapkan akan cocok dengan tech startup tahun ini untuk membuat lebih banyak deal lagi yang seperti itu,” ujar Ayu saat ditemui di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (16/1/2025).
Kendati begitu, Ayu mengaku belum bisa merinci soal nominal dana dan startup mana saja yang bakal menerima pembiayaan yang dimaksud.
“Tapi kalau dengan Openspace sendiri karena kita tidak memberikan kuota secara dolar dan secara persen, jadi kita tidak bisa memberikan komitmen seberapa banyak deal yang kita akan lakukan,” tuturnya.
Total fundraising yang baru diperoleh Openspace mencapai USD165 juta atau setara Rp2,7 triliun. Secara agregat, nilai ini diperuntukkan bagi startup di Asia Tenggara (ASEAN).
“Tapi bisa dilihat untuk fund for kita, yang kita baru rise, baru ditutup fundraising-nya itu USD165 juta untuk Asia Tenggara,” ujar Ayu.
“Untuk sekarang kita belum siap untuk announcement, kita masih ada dalam proses dengan beberapa startup diskusi pendanaan,” katanya.
Sepanjang 2024, pembiayaan perusahaan modal ventura (PMV) anjlok. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per November tahun lalu, pembiayaan modal ventura terkerek turun hingga 7,46 persen menjadi sebesar Rp16,9 triliun.
Ayu tak menafikan bahwa pasar perusahaan modal ventura selama 2024 turun drastis. Salah satu faktor utama adalah fenomena tech winter yang melanda sektor ekonomi digital dan menyebabkan merosotnya aliran dana dari investor.
“Ini kita bisa lihat, kalau misalnya ada tech winter kan di tahun kemarin (2024). Dan jelas kalau misalnya market kita membuktikan kalau modal ventura sangat turun di tahun lalu,” katanya.
Pasar pembiayaan non bank untuk perusahaan rintisan juga diperburuk oleh ketidakpastian ekonomi (uncertainty economic) global, imbas gejolak geopolitik (uncertainty politically) di beberapa negara.
(Fiki Ariyanti)