ECONOMICS

Operasikan 10 PLTS di Raja Ampat, PLN Gelontorkan Dana Rp45 Miliar

Taufik Fajar 22/04/2021 13:44 WIB

Sejak 2020, PLN telah melistriki beberapa kampung lainnya di Raja Ampat dengan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).

Operasikan 10 PLTS di Raja Ampat, PLN Gelontorkan Dana Rp45 Miliar (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - PT PLN (Persero) telah mengoperasikan sepuluh Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang tersebar di Raja Ampat, Papua Barat. PLTS yang memanfaatkan sumber enargi baru dan terbarukan (EBT), dapat melistriki warga sebanyak 887 di 13 Kampung.  

Upaya penerangan itu digenjot perseroan dengan nilai investasi sebesar Rp45 miliar. Adapun ke-13 kampung tersebut diantaranya Kampung Solol, Bianci, Beo, Kalitoko, Wejim Timur, Wejim Barat, Satukurano, Atkari, Limalas Timur, Limalas Barat, Kayerepop, Kapatcol, dan Aduwey dengan total Kapasitas 710 kiloWatt-peak (kWp).  

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN, Agung Murdifi menyebut, langkah penerangan difokuskan pada kawasan yang belum teraliri listrik seperti di Wilayah Sorong, Papua Barat. Karena itu, pihaknya memanfaatkan dan mengoptimalkan potensi energi baru dan terbarukan yang tersedia.  

Perseroan pun memutuskan sistem kelistrikan di 13 Kampung tersebut dinyalakan selama 24 jam, sehingga masyarakat dapat menikmati listrik untuk mengoptimalkan aktivitas dan produktivitasnya sehari-hari. Dengan begitu, keberadaan listrik bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah setempat.  

“Kami berharap dengan hadirnya listrik di Kabupaten Raja Ampat ini dapat turut mendorong dan meningkatkan perekonomian serta produktivitas bagi masyarakat setempat. Kali ini, dengan dioperasikannya PLTS yang bersumber dari energi matahari kami juga memberikan pasokan listrik yang bersih untuk masyarakat,” ujar Agung, Kamis (22/4/2021).  

Sejak 2020, PLN telah melistriki beberapa kampung lainnya di Raja Ampat dengan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Total keseluruhan kampung berlistrik di Raja Ampat sebanyak 67 Kampung sampai dengan tahun 2021.  

Proses percepatan penyelesaian pembangunan hingga pengoperasian dilakukan dalam jangka waktu kurang dari dua bulan. Lama waktu pengerjaan pada setiap kampung tidak sama, hal ini dikarenakan faktor geografis yang berbeda-beda. 

Terdapat kampung yang tidak memiliki dermaga sehingga kapal Papua terang milik PLN harus berlabuh jauh dari tepi pantai kampung dan menurunkan tim, material serta alat kerja menggunakan speedboat kecil milik penduduk kampung setempat yang dilakukan secara bertahap.   

Sementara itu, untuk daya terpasang saat ini di rumah warga sebesar 900 VA. Agung menyebut, PLTS yang telah beroperasi memiliki kapasitas daya yang cukup besar, hal merupakan bentuk antisipasi PLN apabila kedepannya terdapat pembangunan di kampung-kampung tersebut sehingga masyarakat dan pemerintah ingin menambah kapasitas dayanya di atas 900 VA.  

“Kami berkomitmen dengan semangat untuk terus menerangi negeri terutama melistriki kampung-kampung yang belum berlistrik untuk mendukung perkembangan perekonomian daerah dan menyukseskan Papua Terang,” kata Agung. 
(SANDY)

SHARE