Optimisme Bisnis Meningkat, Aktivitas Sektor Jasa Jepang Naik di Juni 2025
Aktivitas sektor jasa di Jepang menguat pada Juni 2025.
IDXChannel – Aktivitas sektor jasa di Jepang menguat pada Juni 2025. Berdasarkan data yang dirilis au Jibun Bank, Indeks Manajer Pembelian (PMI) Jasa naik menjadi 51,7, dari 51 pada Mei.
Dilansir Channel News Asia, Kamis (3/7/2025), kenaikan ini menandakan pertumbuhan untuk bulan ketiga berturut-turut di tengah meningkatnya kepercayaan bisnis dan stabilisasi kondisi ekonomi domestik.
Peningkatan ini didorong oleh naiknya pesanan baru dan ketenagakerjaan, sementara ekspektasi bisnis dalam 12 bulan ke depan tercatat berada di titik tertinggi dalam empat bulan terakhir. Perusahaan jasa menyebutkan rencana ekspansi bisnis, perekrutan staf tambahan, serta peluncuran layanan baru sebagai pendorong utama optimisme mereka terhadap prospek jangka menengah.
Meski demikian, ekspor jasa melambat ke level terendah sejak Desember tahun lalu, sebagian besar disebabkan oleh menurunnya arus wisatawan asing. Hal ini turut mencerminkan dampak dari yen yang masih lemah dan kebijakan visa yang lebih ketat di beberapa negara mitra.
Dari sisi harga, inflasi biaya input—seperti tenaga kerja dan energi—tampak mereda ke level terendah dalam enam bulan. Namun, perusahaan tetap menaikkan harga output mereka pada laju tercepat dalam 14 bulan, mencerminkan upaya untuk mengimbangi tekanan margin dan mempertahankan profitabilitas.
Kondisi sektor jasa yang positif ini turut mendorong kinerja PMI Komposit Jepang, yang mencakup sektor manufaktur dan jasa. Indeks komposit naik ke 51,5 pada Juni dari 50,2 pada Mei, menjadi level tertinggi sejak Februari dan mengindikasikan pemulihan moderat di seluruh sektor swasta.
Sebagai catatan, Jepang mencatatkan kontraksi 0,2 persen (tahunan) pada kuartal I-2025 akibat penurunan ekspor dan konsumsi domestik. Dengan data terbaru ini, pelaku pasar dan pembuat kebijakan akan terus memantau arah pemulihan ekonomi Negeri Sakura, yang masih dibayangi ketidakpastian eksternal dan dinamika geopolitik global.
(Ibnu Hariyanto)