ECONOMICS

Pameran Baja Terbesar di Indonesia Bakal Digelar, Cek Jadwalnya

Heri Purnomo 23/11/2022 19:39 WIB

Baja menjadi salah satu komponen yang dibutuhkan untuk pembangunan infrastruktur dan manufaktur guna menunjang perekonomian nasional.

Pameran Baja Terbesar di Indonesia Bakal Digelar, Cek Jadwalnya. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Kamar dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama dengan The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) akan menyelenggarakan IISIA Business Forum (IBF) 2022.

Pameran baja yang diklaim terbesar di Indonesia itu terselenggara pada 1-3 Desember 2022 di Grand City & Exhibition Centre, Surabaya, Jawa Timur.

Chairman IISIA Silmy Karim mengatakan penyelenggaraan pameran tersebut karena baja menjadi salah satu komponen yang dibutuhkan untuk pembangunan infrastruktur dan manufaktur guna menunjang perekonomian nasional.

"IBF 2022 ini adalah acara pameran industri baja terbesar di Indonesia di tahun 2022 sebagai sarana yang mempertemukan seluruh stakeholder industri baja, konstruksi, manufaktur dan infrastruktur untuk bersinergi membangun industri nasional, serta memberikan resolusi atas isu-isu dan tantangan ke depannya," ujar Silmy di Menara Kadin Jakarta, Rabu (23/11/2022). 

Silmy menambahkan penyelenggaraan IBF 2022 merupakan sarana dari industri baja untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk dapat memahami dan memilih kualitas baja yang akan digunakan. Baik untuk kebutuhan membangun rumah maupun membuat konstruksi gedung sesuai dengan standar yang ada. 

Selain itu, dia juga mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan akan ada transaksi yang terjadi dalam IBF 2022.

"Memberikan edukasi dan memperkenalkan produk baja dalam membuat rumah sesuai denga standar kemanan, dan bagaimana mencari baja yang berkualitas dan tidak salah beli," katanya. 

"Namun tidak memenutup kemungkinan akan ada transaksinya, tapi saya tidak mempunyai target untuk itu," tambahnya. 

Silmy mengatakan, gelaran IBF 2022 penting untuk diselenggarakan mengingat industri baja nasional berperan penting dalam mendukung agenda pembangunan nasional yang telah dicanangkan Pemerintah. 

Di antaranya, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), akselerasi pembangunan infrastruktur pendukung transformasi ekonomi, hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam termasuk industri kendaraan listrik.

Saat ini industri baja nasional masih menghadapi tantangan di mana utilisasi kapasitas produksi nasional masih sangat rendah yaitu rata-rata 54% dan itu  masih jauh dari good utilization sebesar 80%.  Hal ini disebabkan oleh masih tingginya jumlah produk baja impor yang masuk ke Indonesia.

"Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami bersama para profesional di bidang industri terus berupaya menyuarakan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) melalui seminar yang juga diadakan bersama institusi pendidikan di IBF 2022 ini," kata Silmy.

Silmy berharap melalui IBF 2022 dapat memberikan sinergi dari seluruh stakeholder dan juga merumuskan kebijakan pengembangan industri baja nasional.

Ditempat yang sama, Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid menyampaikan kontribusi ekspor besi dan baja masuk lima besar komoditas utama. Permintaan domestik dan ekspor besi baja meningkat seiring pemulihan perekonomian nasional pasca pandemi Covid-19.

"Peluang pasar domestik yang besar, seiring dengan instruksi presiden tentang pelarangan belanja impor terhadap produk yang bisa diproduksi di dalam negeri dan pengoptimalan Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) pada lintas sektor," kata Arsjad.

Arsjad juga menyampaikan bahwa daya saing Infrastruktur Indonesia secara global saat ini berada pada posisi ke-55 atau mengalami peningkatan dari posisi ke-57 pada 2021.

Oleh karena itu, IBF 2022 ini menjadi ajang bagi industri baja untuk dapat menjadi bagian dari setiap pembangunan di Indonesia. 

"Dan itu yang harus menjadi fokus kita bersama untuk memastikan produk Indonesia menjadi bagian dari pembangunan Indonesia," pungkasnya. (NIA)

SHARE