ECONOMICS

Panen Raya dan Harga Gabah Anjlok, Petani Tolak Impor Beras

Heri Purnomo 09/03/2021 21:37 WIB

Saat ini sedang memasuki masa panen raya padi, hal ini membuat harga gabah anjlok.

Panen Raya dan Harga Gabah Anjlok, Petani Tolak Impor Beras (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Saat ini sedang memasuki masa panen raya padi, hal ini membuat harga gabah anjlok. Sementara, petani mendengar kabar pemerintah mau mengimpor satu juta ton beras. Hal ini tentu membuat petani menjerit dan sepakat untuk menolak rencana impor tersebut.

"Sekarang harga gabah di Blora cuma Rp.3.300 perkilonya, sebelumya bisa Rp. 4.300 perkilo," ungkap Sukarji petani Kelurahan Tegalgunung Kecamatan Blora, saat panen padi (8/3).

Dikatakan Sukarji, dengan harga hanya Rp. 3.300 itu ia merasa rugi. Tidak sesuai dengan biaya yang ia keluarkan. 

"Dikatakan rugi ya rugi, tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan. Saya berharap harganya bisa normal lagi agar bisa memperbaiki perekonomian petani, " imbuhnya. 

Ditanya soal Pemerintah akan membuka kran impor beras 1 juta -1.5 juta ton beras, ia mengaku menolak atau tidak setuju.

"Kalau ada impor, ya tambah turun harganya. Saya tidak sutuju, saya kaan menolak, " tuturnya. 

Bukan hanya Sukarji,  Sukirpun mengungkapkan hal yang sama. Petani asal Kelurahan Kunden ini juga menolak impor beras. 

"Kalau saya menolak, karena akan merusak harga gabah. Ini saja sudah turun apalagi nanti kalau ada beras impor," tegas Sukir. 

Terpisah Bupati Blora Arief Rohman akan melapor ke Pusat terkait anjloknya harga gabah. Selain itu pihaknya akan koordinasi dengan Bulog terkait sejauh mana penyerapan gabah dari Petani di Blora. 

"Saya akan melakukan koordinasi dengan Bulog, tentang penyerapan gabah untuk petani di Blora. Saya juga akan melaporkan kepusat terkait anjloknya harga gabah di Blora, " jelas Mas Arief sapaan akrabnya. 

Bupati juga akan koordinasi dengan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) terkait Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

"Nanti akan kita koordinasikan juga dengan Dinsos, apakah BPNT masih ada,  jika masih, biar berasnya diambilkan dari petani di Blora," Pungkasnya. (RAMA)

SHARE