Pangkas Impor Aspal 50 Persen, RI Bisa Hemat Devisa Rp20 Triliun
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meminta impor aspal dapat dikurangi hingga 50 persen.
IDXChannel - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meminta impor aspal dapat dikurangi hingga 50 persen. Hal ini akan berdampak pada penghematan devisa sebesar Rp20 triliun. Hal tersebut ia ungkapkan ketika mengunjungi Pabrik Aspal PT Kartika Prima Abadi (KPA) di Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara
Untuk menggenjot industri aspal ini, Bahlil juga menyerahkan secara langsung surat keputusan pemberian fasilitas insentif investasi dalam bentuk tax holiday kepada PT Kartika Prima Abadi (KPA), dan memastikan bahwa proyek ini sudah melibatkan pengusaha daerah dalam pembangunannya, khususnya bekerja sama dengan Usaha Menengah, Kecil Dan Mikro (UMKM)
“PT KPA menggunakan teknologi pemurnian aspal dengan kapasitas produksi 100 ribu ton per tahun. Perusahaan menggunakan bahan baku aspal Buton yang disebut asbuton dengan kadar bitumen sebesar 20 sampai 30 persen. Nilai investasi pada tahap I mencapai sebesar Rp358 miliar,” pungkasnya, dalam program 1st Session Closing IDX Channel, Senin (1/3/2021).
Kabupaten Buton telah sejak lama diketahui potensi sumber daya alam khususnya aspal. Namun pengelolaannya belum berjalan dengan optimal.
Sementara itu, dalam catatan BKPM realisasi investasi kabupaten buton tahun 2020 terdapat total 16 proyek yang terdiri dari 5 proyek PMA dan 11 proyek dari PMDN dengan nilai investasi keseluruhan proyek ini mencapai Rp2,8 triliun.
Sedangkan realisasi investasi di Sulawesi Tenggara sepanjang tahun 2020 mencapai Rp21,13 triliun yang didominasi oleh PMA. Dari hasil investasi ini telah menyerap tenaga kerja sekitar 6.183 orang. (RAMA)