ECONOMICS

Panic Buying Pertalite, Antrean di SPBU Masih Membludak 

Adi Haryanto 01/09/2022 17:41 WIB

Masyarakat di Kabupaten Bandung Barat masih dilanda panic buying dan menyerbu sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU).

Panic Buying Pertalite, Antrean di SPBU Masih Membludak (Foto: Adi Haryanto/ MNC Media)

IDXChannel - Masyarakat di Kabupaten Bandung Barat masih dilanda panic buying dan menyerbu sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU). Mereka memburu bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi khususnya Pertalite.

Alhasil, sejumlah SPBU yang tersebar di bandung dipadati konsumen yang mengantre untuk mengisi BBM. Antrean kendaraan terutama sepeda motor tampak mengular di setiap pompa pengisian. 

Seperti tampak terlihat di SPBU yang berada di Jalan Raya Gadobangkong, kemudian SPBU di Jalan Caringin. Hal yang sama juga terjadi di SPBU di Jalan Raya Batujajar dan SBPU di Jalan BBS Cihampelas. Hampir semua jalur BBM subsidi untuk motor antreannya sangat panjang. 

Padahal pemerintah tidak menaikan harga jual BBM bersubsidi jenis Pertalite yang harganya masih tetap Rp7.650/liter. Begitupun dengan Solar bersubsidi harganya belum naik. Justru harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex yang mengalami penurunan harga. 

"Ini mau isi full tangki, mumpung harganya belum naik. Takutnya besok-besok pertite naik Rp10.000/liter, kan selisihnya lumayan besar," kata salah seorang warga yang sedang mengantre di SPBU Batujajar, Jaelani (33), Kamis (1/9/2022).

Awalnya ia menduga jika harga Pertalite naik mulai hari ini karena berita yang heboh di masyarakat. Namun ternyata kenaikan itu belum terjadi sehingga sebagai antisipasi ia tetap mengisi full tangki BBM motor matic miliknya. "Kalau pengennya jangan naik, ekonomi kan lagi susah karena Covid-19, kalau ditambah lagi BBM naik beban kita sebagai masyarakat kecil akan semakin berat," keluh dia.

Sementara menurut pengelola SPBU 34.40530 yang beralamat di Jalan Raya Batujajar, Yogie Mahendra menyebutkan, antrean pemotor yang akan mengisi Pertalite semakin panjang sehingga harus dilakukan pengaturan. Apalagi mereka enggan mengisi Pertamax meskipun antreannya kosong karena selisih harga yang lumayan. 

Soal kenaikan harga, Yogie mengatakan belum ada informasi soal rencana kenaikan BBM bersubsidi. Namun pihaknya mengantisipasi dengan tetap meminta pengiriman BBM jenis pertalite setiap harinya mengingat saat ini permintaan dari masyarakat meningkat. Agar tidak sampai stok kosong dan masyarakat tidak terlayani.

"Kapasitas tangki kami untuk Pertalite adalah 32.000 liter, setiap harinya dapat kiriman sekitar 24.000 liter dan biasanya dalam sehari habis antara 21.000 liter. Tapi kalau melihat antrean panjang seperti ini kemungkinan ada peningkatan permintaan," pungkasnya. 

(DES)

SHARE