ECONOMICS

Pantau Lewat Command Center, Pertamina Pastikan Stok dan Distribusi BBM-LPG Aman

Athika Rahma 02/05/2022 13:08 WIB

Pemantauan terus dilakukan guna memastikan pasokan BBM-LPG bagi masyarakat terjamin dan aman.

Pantau Lewat Command Center, Pertamina Pastikan Stok dan Distribusi BBM-LPG Aman (foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap terus memantau ketersediaan dan penyaluran BBM dan LPG melalui operasional ruang kendali operasional kilang bernama Strategic Command Center (SCC). Pemantauan terus dilakukan guna memastikan pasokan BBM-LPG bagi masyarakat terjamin dan aman.

Pjs. GM PT KPI RU IV Cilacap, Arief Budiyanto, menerangkan bahwa fasilitas yang berada di area Head Office (HO) berfungsi sebagai pengendalian untuk memantau kondisi kilang di saat operasional maupun maintenance.

"Dengan demikian ketersediaan stok BBM dan LPG dapat semakin terpantau dengan baik untuk memastikan kelancaran penyalurannya ke terminal BBM lebaran ini," ungkap Arief dalam keterangan resmi, Senin (2/3/2022).

Lebih lanjut, SCC merupakan media pengawasan dan monitoring manajemen. Selain itu sebagai upaya transformasi digitalisasi aspek bisnis di Pertamina untuk meningkatkan kecepatan pengambilan keputusan.

Lanjut Arief dengan hadirnya SCC, seluruh aktivitas dan permasalahan kilang dapat terpantau ketat oleh manajemen. SCC sendiri memiliki beberapa monitor yang menampilkan dashboard proses bisnis RU IV, terdiri dari monitor Value Creation dan Value Protection.

“Monitor Value Creation merupakan dashboard utama yang terdiri dari Financial Dashboard , Dashboard Arus Minyak, Process & Quality Dashboard, serta Competency Dashboard sebagai sistem monitoring sertifikasi dan pembinaan pekerja. Sedangkan monitor Value Protection terdiri dari HSSE Dashboard, Reliability Dashboard, Maintenance Dashboard dan BOC Dashboard,” lanjut Arief.

Diketahui RU IV adalah kilang terbesar dan paling strategis yang dimiliki oleh PT KPI. Berkapasitas produksi 348 ribu barrel/hari, kilang Cilacap menyuplai 33% kebutuhan energi Nasional dan 60% di Pulau Jawa. (TSA)

SHARE