Pasar Menjanjikan, Penjualan EV BMW Ditarget Tumbuh 63 Persen Tahun Depan
Di tahun ini, pabrikan mobil mewah tersebut diperkirakan bakal mampu mencapai target penjualan yang telah ditetapkan sejak awal tahun.
IDXChannel - Produsen otomotif dunia asal Jerman, BMW, berharap kinerja penjualannya dapat tumbuh sedikitnya tujuh hingga sembilan persen di tahun depan. Bahkan dengan potensi yang ada di pasar, pihak BMW berharap target tersebut dapat terlampaui, terutama di segmen kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Di tahun ini, pabrikan mobil mewah tersebut diperkirakan bakal mampu mencapai target penjualan yang telah ditetapkan sejak awal tahun. Salah satunya di segmen EV, di mana BMW berpotensi membukukan penjualan sebesar 240.000 hingga 245.000 unit kendaraan hingga akhir tahun.
Angka penjualan tersebut diharapkan dapat ditingkatkan menjadi 400.000 unit dalam setahun. Itu artinya, untuk merealisasikan target tersebut, BMW membutuhkan pertumbuhan penjualan produk EV minimal sebesar 63 persen dari realisasi kinerja tahun ini.
Deretan target itu dianggap masih cukup realistis untuk diwujudkan, mengingat potensi pasar otomotif di Eropa, terutama di segmen kendaraan mewah, diyakini masih cukup menjanjikan.
"Permintaan di pasar Eropa masih tetap kuat, meski di pasar domestik Jerman sendiri justru semakin melemah," ujar Chief Financial Officer (CFO) BMW, Nicolas Peter, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (27/9/2022).
Sementara terkait upaya penghematan konsumsi gas seiring krisis energi yang melanda wilayah Eropa, menurut Peter, pihaknya telah berupaya memangkas penggunaan energi gas yang dinilai berlebihan.
Salah satunya dengan mengurangi pasokan gas di Jerman dan Austria sebesar 15 persen. Peter pun berharap persentase pengurangan tersebut masih bisa dimaksimalkan lagi melalui beragam pendekatan.
“Kami bisa dan sudah mengatasinya. Masalah gas tidak akan berdampak langsung pada kami tahun ini," tutur Peter.
Di lain pihak, beberapa produsen otomotif kompetitor BMW, seperti Volkswagen dan Mercedes-Benz, diketahui mengalami sejumlah hambatan terkait pasokan suku cadang, seiring krisis energi yang melanda Eropa.
Sebagai solusi, kedua pabrikan itu mengaku telah meningkatkan pesanan suku cadang dari negara-negara di luar Eropa, yang tidak mengalami gangguan dalam hal pasokan energi.
Saat dikonfirmasi apakah BMW mengalami kondisi yang serupa, Peter tak mau menjawabnya secara spesifik, namun menegaskan bahwa BMW akan selalu menjaga hubungan baik dengan para pemasok, baik dari kawasan Eropa maupun di luar Eropa.
"Kami selalu memastikan agar hubungan (dengan pemasok) dapat dikembangkan jauh lebih dekat, sehingga kami bisa pastikan agar tidak ada gangguan yang muncul terkait pasokan (suku cadang)," tegas Peter. (TSA)
Penulis: Bayu Rama