Pasca Tragedi, Stadion Kanjuruhan Malang Segera Dibenahi Demi Keselamatan
Stadion Kanjuruhan Malang diinstruksikan Presiden Joko Widodo untuk dibenahi.
IDXChannel - Stadion Kanjuruhan Malang diinstruksikan Presiden Joko Widodo untuk dibenahi. Hal ini disebut Presiden Jokowi untuk meningkatkan keselamatan para penonton di dalam stadion.
Bupati Malang M Sanusi menyatakan, dalam waktu dekat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan segera melakukan audit bangunan sesuai arahan Presiden Jokowi.
"Nanti dari PUPR akan ke sini, apa yang mau dibenahi untuk keselamatan suporter, pemain dan lainnya," kata Sanusi, ditemui usai mendampingi Presiden Jokowi meninjau Stadion Kanjuruhan Malang, pada Rabu sore (5/10/2022).
Menurutnya, saat berada di dalam stadion, Presiden Jokowi langsung menuju akses pintu 13 dan bagian tribun selatan untuk melihat titik terparah di Tragedi Kanjuruhan Malang tersebut. Dari sanalah Jokowi memperhatikan beberapa hal, di antaranya tangga penonton yang curam dan akses pintu stadion yang terkunci.
"Presiden tadi ke Pintu 13. Titik yang dilihat Presiden juga terkait jalan keluar, itu terlalu curam. Nanti akan diaudit bangunan oleh Kementerian PUPR," ucap politisi PDI Perjuangan ini.
Saat ini, lanjutnya, Pemerintah Kabupaten Malang masih belum melakukan pendataan terkait kerusakan bangunan dan infrastruktur yang ada di Stadion Kanjuruhan tersebut. Dalam waktu dekat, Kementerian PUPR akan datang ke Kabupaten Malang.
"Total kerugian masih belum, nanti dari Menteri PUPR akan datang. Rencananya, kata Presiden minggu ini, dan seminggu ini bisa selesai," tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, kerusuhan pecah setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya. Pertandingan sendiri dimenangkan tim tamu Persebaya dengan skor 2 - 3. Para suporter merangsak masuk ke lapangan dan menyerbu pemain.
Tak hanya para pemain Persebaya saja, pemain Arema FC juga diserang oleh sekitar tiga ribuan Aremania sesuai pernyataan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta. Bahkan petugas kepolisian juga diserang hingga mengakibatkan dua orang kepolisian meninggal dunia. Selanjutnya 10 mobil dinas kepolisian juga dinyatakan rusak dan tiga mobil pribadi dirusak massa.
Akibat kejadian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut ada sebanyak 125 jiwa meninggal dunia, pada Minggu (2/10/2022). Tak hanya itu ada ratusan korban luka yang menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Kabupaten Malang dan Kota Malang.
Para korban mayoritas berdesakan meninggalkan stadion karena semprotan gas air mata polisi ke arah tribun penonton. Akibat para penonton mengalami sesak napas dan terjadi penumpukan hingga insiden terinjak-injak di pintu keluar stadion.
Buntut peristiwa ini 9 anggota kepolisian dinonaktifkan dari jabatannya salah satunya Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat. Selain itu ada beberapa nama yakni Komandan Batalyon (Danyon) AKBP Agus Waluyo, Komandan Kompi (Danki) AKP Hasdarman, Komandan Pleton (Danton)dr Aiptu Solihin, Aiptu M. Samsul, Aiptu Ari Dwiyanto.
Kemudian Danki atas nama AKP Untung, Danton atas nama AKP Danang, kemudian Danton atas nama AKP Nanang, Danton atas nama Aiptu Budi.
(NDA)