ECONOMICS

Pasokan Lokal Minim, Antam Masih Impor 30 Ton Emas per Tahun

Anggie Ariesta 29/09/2025 15:55 WIB

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengungkapkan bahwa perseroan masih harus mengimpor emas sekitar 30 ton per tahun untuk memenuhi kebutuhan domestik.

Pasokan Lokal Minim, Antam Masih Impor 30 Ton Emas per Tahun. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam mengungkapkan bahwa perseroan masih harus mengimpor emas sekitar 30 ton per tahun untuk memenuhi kebutuhan domestik.

Direktur Utama Antam, Achmad Ardianto, mengatakan kemampuan produksi emas perseroan saat ini hanya mencapai satu ton per tahun.

"Mungkin 30-an ton (impor setahun). Potensi kita 90 ton Pak," kata Ardianto dalam RDP di Komisi VI DPR, Senin (29/9/2025).

Ardianto menjelaskan bahwa kebutuhan emas di dalam negeri tahun ini mencapai 43 ton, meningkat dari 37 ton tahun lalu. Sementara Antam hanya memiliki satu wilayah kerja tambang emas yaitu di blok Pongkor.

Impor emas dilakukan dari Singapura dan Australia melalui perusahaan dan lembaga yang terafiliasi dengan London Bullion Market (LBMA).

Selain dari impor, kebutuhan emas Antam juga dipenuhi dari buyback masyarakat dan pembelian dari sejumlah perusahaan tambang emas domestik. Namun, kontribusi dari perusahaan lokal ini hanya sekitar 2,5 ton.

Permasalahan utamanya, menurut Ardianto, adalah tidak adanya aturan yang mewajibkan perusahaan-perusahaan tambang emas di Indonesia untuk menjual produknya ke Antam.

"Jadi menjadikan ini menjadi fleksibilitas bagi perusahaan tambang di Indonesia untuk menjualnya di dalam negeri ataupun mengekspor," kata Ardianto.

Kondisi ini diperparah oleh adanya Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 13 persen yang dianggap memberatkan transaksi antara Antam dan perusahaan lokal.

Akibatnya, perusahaan domestik lebih memilih menjual ke luar negeri atau meminta Antam untuk turut membeli produk perak yang juga mereka produksi.

"Karena tidak ada kepastian ketersediaan di dalam negeri, artinya tidak ada kewajiban bagi perusahaan tambang yang menambang di Indonesia untuk menjual ke Antam, dan B2B-nya tidak selalu menguntungkan bagi perusahaan tersebut untuk menjual kepada Antam emasnya saja, maka Antam masuk ke porsi ketiga, Pak," kata dia.

(NIA DEVIYANA)

SHARE