ECONOMICS

Pedagang Harap Pemerintah Kendalikan Harga Beras: Kasihan yang Uangnya Pas-pasan

Dinar Fitra Maghiszha 17/02/2024 15:03 WIB

Pedagang meminta pemerintah segera turun tangan mengendalikan harga beras. Sebab, kenaikan harga beras telah memberatkan pedagang dan pembeli.

Pedagang Harap Pemerintah Kendalikan Harga Beras: Kasihan yang Uangnya Pas-pasan. (Foto: Dinar/MNC Media)

IDXChannelHarga beras masih cukup mahal di sejumlah daerah, termasuk di DKI Jakarta. Sejumlah pedagang beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, meminta pemerintah segera turun tangan mengendalikan harga.

Sebab, mahalnya harga beli dari agen induk dinilai berdampak terhadap penghasilan pedagang yang pas-pasan, terlebih keuntungan yang didapat tak seberapa.

Seorang pedagang, Maimun (40), mengatakan harga beras ukuran 50 kilo saat ini sudah tembus Rp770 ribu, bahkan hampir Rp800 ribu sekarung.

“Tahun lalu murah, Rp450 ribu - Rp500 ribu per kilo. Harusnya (segera) turun lah, kalau mahal-mahal, kasian juga sama yang duitnya kurang (pas-pasan),” katanya usai kulakan beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (17/2/2024).

Pantauan di lokasi, rata-rata harga beras medium mencapai Rp690 ribu hingga Rp770 ribu per karung ukuran 50 kilogram. Ini naik dari sekitar Rp650 ribu pada tahun lalu. 

Terkait bantuan sosial (bansos) beras yang disebar pemerintah, Maimun mengakui cara tersebut tidak berpengaruh terhadap harga.

“Kayaknya enggak ada pengaruh, karena paling segelintir orang saja yang dapat, yang kita, yang bener-bener butuh ini justru enggak dapat,” paparnya.

Adapun kenaikan harga beras saat ini terhitung sedikit melandai dibandingkan beberapa pekan terakhir. Pedagang lainnya, Arif (36) mengakui penurunan masih sekitar 5 persen dari puncak harga beberapa waktu terakhir.

“Sekitar 5 persen atau Rp5000 per karung, sudah agak menurun sedikit. jenis beras medium. Yang naik sudah menurun semua, cuma harganya belum normal,” paparnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan bahwa pasokan beras di 

Pasar Induk Beras Cipinang di Jakarta Timur telah cukup, sehingga siap untuk didistribusikan. Jokowi menyebut kenaikan harga beras terjadi karena masa panen yang terlambat ke sejumlah pasar induk, termasuk adanya gangguan distribusi.

“Saya datang di Pasar Induk Cipinang ini untuk memastikan bahwa stok beras di sini ada karena dari sinilah didistribusikan ke ritel, ke super market, ke daerah, dari Pasar Induk Cipinang ini sehingga saya ingin pastikan beras yang ada di sini ada, tersedia, jumlahnya cukup, dan saya melihat melimpah,” kata Presiden, Kamis (15/2).

Untuk mengendalikan harga beras, Jokowi mengaku telah menginstruksikan jajaran terkait untuk mendistribusikan suplai beras ke pasar dan ke daerah, baik beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) maupun beras komersial.

(FRI)

SHARE