ECONOMICS

Pedagang Sebut Sedikitnya Pasokan Beras Pemerintah Jadi Penyebab Harga Melambung

Iqbal Dwi Purnama 13/02/2024 17:50 WIB

Pedagang beras di pasar induk Cipinang, Jakarta Timur mengeluhkan harga beras yang saat ini mengalami kenaikan.

Pedagang Sebut Sedikitnya Pasokan Beras Pemerintah Jadi Penyebab Harga Melambung. (Foto Iqbal Dwi/MPI)

IDXChannel - Pedagang beras di pasar induk Cipinang, Jakarta Timur mengeluhkan harga beras yang saat ini mengalami kenaikan. Bahkan, sejak awal 2024 hingga saat ini harga beras sudah naik Rp2.000 per kg.

Salah satu pedagang beras di pasar induk Cipinang, Ida menuturkan, tingginya harga beras di pasar saat ini lantaran beras operasi pasar milik pemerintah tidak banyak yang turun ke pasar. Hal itu membuat pasokan tersendat yang akhirnya harga beras di tingkat konsumen mengalami kenaikan. 

"Sekarang beras operasi pasar tidak terlalu banyak, jadi harga beras jadi tinggi, jadi yang mempengaruhi harga tinggi itu karena beras operasi pasar sedang tidak banyak, sehingga memengaruhi harga pasar," ujar Ida saat ditemui MNC Portal di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Selasa (13/2/2024).

Ida menceritakan, ketika pasokan beras dari operasi pasar pemerintah sedang melimpah, maka harga beras cenderung stabil. Kalaupun mengalami kenaikan, tidak setinggi seperti yang saat ini tengah terjadi.

"Kalau beras operasi pasar lagi banyak atau melimpah, mungkin harga pasar bisa stabil, tapi ini beras operasi pasar sedikit yang keluar, jadi tidak bisa menstabilkan harga ini," sambungnya.

Pada kesempatan tersebut, Ida juga memaparkan kenaikan harga beras tertinggi ini terjadi untuk beras maros IR 64 dan IR42. Harga beras IR 64 saat ini dibanderol Ida dengan harga Rp15.500/kg, padahal bulan Januari lalu harganya masih sekitar Rp13.000/kg.

Kondisi demikian juga terjadi untuk harga beras IR42 atau beras perak, yang saat ini mengalami kenaikan. 

Menurutnya, kenaikan harga beras ini praktis menimbulkan reaksi ditingkahi konsumen. Ida mengaku banyak konsumen yang mulai menahan belanja beras hingga pemilu, karena khawatir harganya kembali turun pasca pencoblosan.

"Kalau beras harga tinggi gini pembeli bimbang, takut setelah Pemilu ada penurunan harga," lanjutnya.

Senada dengan Ida, pedagang beras lainnya di Pasar Induk Cipinang, Yono menambahkan, kondisi harga perberasan pada tahun ini menjadi yang terburuk dibandingkan dengan kondisi-kondisi sebelumnya.

Yono sendiri menjual beras dua jenis premium di Pasar Cipinang yaitu beras Sumedang dan Bandung. Bahkan kedua harga beras tersebut saat ini sudah tembus Rp16.000/kg. Padahal harga sebelumnya hanya Rp13.000/kg, yang terjadi sekitar bulan Desember 2023. 

"Emang enggak ada stok (jadi mahal). Harga tahun ini yang paling tinggi, sebelumnya belum pernah," pungkasnya. 

(YNA)

SHARE