Pelanggan Menggugat, Sebut Tesla Berbohong Soal Fitur Autopilot dan Self Driving
Dalam materi promosi Tesla, fitur autopilot disebut memungkinkan kendaraan untuk mengarahkan, mempercepat dan mengerem di dalam jalur mereka.
IDXChannel - Produsen kendaraan listrik dunia, Tesla Inc, dituduh telah berbohong dan melakukan penyesatan publik terkait iklan produknya yang memiliki fitur autopilot dan full self-driving.
Keluhan dilayangkan oleh salah satu pelanggannya, Brigss Matsko, sejak 2016 lalu, di mana dalam gugatannya Matsko menuduh Tesla membuat iklan tersebut semata-mata hanya untuk memikat investasi, meningkatkan penjualan, menghindari kebangkrutan dan mendongkrak harga sahamnya di pasar saham.
Strategi iklan yang manipulatif semacam itu dirasa efektif untuk dilakukan bagi perusahaan berskala besar dan internasional seperti Tesla.
"Padahal faktanya, Tesla belum memproduksi apa pun, yang bahkan jauh dari sekadar mendekati mobil self-driving sepenuhnya," ujar Matsko, sebagimana dilansir Reuters, Kamis (15/9/2022).
Matsko mengajukan gugatannya melalui pengadilan federal di San Francisco, dan menuntut ganti rugi bagi orang-orang yang telah membeli dan menyewa kendaraan tersebut sejak tahun 2016 lalu. Namun, meski gugatan telah dilayangkan sejak enam tahun lalu, sejauh ini pihak Tesla diketahui sama sekali belum memberikan tanggapan apapun.
Di lain pihak, gugatan Matsko juga disusul oleh gugatan lain yang diajukan pada 28 Juli oleh Departemen Kendaraan Bermotor California. Gugatan dilayangkan karena Tesla dianggap melebih-lebihkan cara kerja sistem bantuan pengemudi canggih (advanced driver assistance systems/ADAS).
Dalam materi promosi Tesla, fitur autopilot disebut memungkinkan kendaraan untuk mengarahkan, mempercepat dan mengerem di dalam jalur mereka. Sedangkan untuk fitur Full Self Driving berfungsi agar kendaraan mematuhi sinyal lalu lintas dan berpindah jalur.
Namun, fitur tersebut tetap membutuhkan pengawasan dari pengemudinya, sehingga melajunya kendaraan tidak akan membahayakan. Matsko dan Rancho Murieta, California, membayar premi sebesar USD5.000 untuk Tesla Model X 2018 guna mendapatkan Enhanced Autopilot.
Matsko mengaku menemukan segudang masalah pada kendaraan tersebut, termasuk masalah kendaraan yang tiba-tiba membelok ke lajur lain, menerobos lampu merah, dan gagal melakukan belokan rutin.
Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional sejak 2016 telah membuka 38 investigasi khusus kecelakaan Tesla, yang diyakini melibatkan sistem ADAS. Sembilan belas kematian dilaporkan telah terjadi dalam kecelakaan tersebut. (TSA)
Penulis: Ribka Christiana